Tanasurga Resto memang sengaja dibuat karena ingin menyajikan hal berbeda. Pengunjung bisa kongkow asyik sambil melihat asrinya kebun sayur.
“Sebenarnya ini sebagai misi pribadi untuk mengajak agar semua gemar makan sayur,” akunya.
Budi mengakui Tanasurga berawal dari pengalamannya sebagai penyintas kanker yang sembuh karena mengkonsumsi makanan organik.
Ia terkena kanker kelenjar getah bening saat bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ditugaskan ke negara-negara konflik seperti Sudan.
Saat itu ia tidak mengetahui jika terkena kanker pada salah satu bola matanya. Sebab di Sudan dan sedang terdapat badai debu yang membuat mata miliknya mengalami infeksi.
“Setelah saya keluar dari rumah sakit saat penanganan, saya langsung menanam kebun berukuran 200 meter dengan sayuran organik untuk memenuhi kebutuhan saya,” akunya.
Tanasurga awalnya dibangun untuk menyediakan sayuran organik untuk kebutuhannya selama memiliki kanker. Dari situ, ia berpikiran membuat olahan makanan organik.
“Dari situ kita melihat peluang bahwa makanan organik di Salatiga memiliki market sendiri meskipun kecil,” ujarnya.
Pada akhirnya Tanasurga di tahun 2020 terlahir menjadi sebuah resto. Berbagai menu olahan organik yang tersedia, seperti fruit salad, beetroot salad, dori asam manis, nasi goreng jawa, vegetable tempura, dan masih banyak lagi yang bisa dipesan.
“Semua organik, dan saya terus mengkampanyekan hidup sehat,” tambahnya. (nun/fth)