Dekan Fakultas Teknologi Informasi Prind Triajeng Pungkasanti mengatakan, acara ini menjadi salah satu penerapan dari kebijakan Merdeka Belajar yang memberikan kontribusi penting bagi pengembangan kreativitas generasi muda secara luas.
“Harapannya melalui Festival Komed ini mampu menciptakan peluang kerjasama dengan berbagai pihak, seperti instansi pemerintah, swasta, media dan berbagai komunitas yang menjadi stakeholders Ilmu Komunikasi FTIK USM,” ungkapnya.
Sementara Rektor USM Supari mengaku, secara keseluruhan Festival Komed memberikan perhatian pada dunia komunikasi. Baik dari segala perkembangannya yang dibarengi dengan edukasi mengenai isu tertentu.
Sehingga generasi muda mampu memilah berbagai kegiatan positif dan bermanfaat bagi banyak orang. “Lulusan harus kompeten jadi profesional yang unggul dan ilmunya bermanfaat. Sehingga bisa bersaing di dalam dunia kerja,” akunya.
Kegiatan dimulai dengan seminar mengenai konten digital yang melibatkan pembicara dari alumni Ilmu Komunikasi USM. Seperti Ade Sulistio sebagai content creator digital dan Gulang Candra sebagai Founder Canay Management, workshop dan coaching clinic bidang jurnalistik dan komunikasi strategis, serta performance dari komunitas.
Yakni Gembel Crew, Read Aloud Semarang, SEMBARA, GaGeGo Musik Kampoeng, Hocer, S-Teen PSHT, dan Stand Up Comedy Semarang.
Oleh karenanya festival ini menjadi ruang bagi alumni untuk memberikan gambaran secara lugas tentang komunikasi dan berbagai bidang ilmu yang dapat digeluti. (kap/ida)
