Muarifin, guru sekaligus wali kelas 5 mengatakan, jika anak didiknya sudah biasa jajan di kantin sekolah. Pihaknya pun meyakinkan jika selama ini tidak pernah ada kejadian seperti itu.
“Siswa kami ajarkan untuk tidak jajan sembarangan di luar. Untuk itu, pihak sekolah menyediakan kantin. Tidak tahunya malah seperti ini,” kata Muarifin.
TM, pengelola kantin sekolah sudah diamankan di Mapolsek Limpung. TM yang rumahnya berdekatan dengan sekolah sudah bertahun-tahun mengelola kantin dan menyediakan aneka jajanan khas anak kecil yang harganya murah. Coco Shake yang diduga menyebabkan keracunan tersebut dijual seharga Rp 2.500.
Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Limpung dr Resti Kurniawarti membenarkan ada tiga siswa korban keracunan masal yang dirujuk ke RSUD Limpung. Keluhannya saat masuk adalah sesak nafas, pusing, dan muntah-muntah.
Ketiganya sudah diobservasi. Dua pasien kondisinya sudah baik dan bisa rawat jalan. “Tapi untuk yang satu masih dalam observasi. Kemungkinan butuh rawat inap hingga siang ini (kemarin), sambil menunggu perkembangan,” ujarnya. (yan/aro)