RADARSEMARANG.COM, Kendal – Tak hanya Kota Semarang, banjir juga melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Kendal. Bahkan, gedung Pemkab Kendal, gedung DPRD Kendal, serta RSUD Soewondo Kendal juga terendam.
Sebanyak sembilan kecamatan yang terendam banjir akibat luapan sungai dan hujan deras sejak Jumat (30/12) malam, yakni Kecamatan Kendal, Rowosari, Weleri, Cepiring, Pegandon, Brangsong, Kaliwungu, Kaliwungu Selatan, dan Patebon.
Kepala BPBD Kendal Sigit Sulistyo menjelaskan, wilayah paling parah terkena banjir di Kabupaten Kendal, yakni Kecamatan Brangsong dan Kaliwungu. Lantaran, banjir disebabkan oleh limpasan air sungai. Adapun di wilayah Kecamatan Brangsong, akibat limpasan sungai Waridin membuat Desa Kebonadem dan Desa Brangsong terendam banjir.
“Yang di Kaliwungu sudah surut. Tinggal di wilayah Brangsong, warga kita ungsikan ke tempat lebih aman,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM, Sabtu (31/12).
Sementara ini, terdapat lima titik pengungsian yang telah disediakan. Dua titik pengungsian di Desa Kebonadem dan satu titik Desa Brangsong, Kecamatan Brangsong; satu titik di Desa Kumpulrejo, Kaliwungu; dan satu titik di Desa Cepiring, Kecamatan Cepiring. Adapun dapur umum, BPBD Kendal berkoordinasi dengan Dinas Sosial.
“Sementara untuk dapur umum ada empat titik. Di Desa Protomulyo Kaliwungu Selatan, Desa Kebonadem-Brangsong, dan Desa Karangtengah serta Sumberejo Kaliwungu,” terang Sigit.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Kendal, akibat banjir itu, sebanyak 170.000 warga Kendal terdampak. Dari jumlah itu, lebih dari 350 warga yang tersebar di beberapa kecamatan diungsikan. Selain itu, akibat hujan deras terdapat sembilan titik pohon tumbang, satu rumah rusak sedang, satu rumah rusak ringan, dua fasilitas kesehatan terendam banjir, satu sekolah terendam banjir, serta 38 desa/kelurahan di sembilan kecamatan terendam banjir 30 cm hingga 150 cm.
Akibat banjir juga menyebabkan Puskesmas di Kecamatan Patebon menutup pelayanan sementara. Lantaran, gedung puskesmas serta seluruh ruangan terendam banjir hingga 45 sentimeter.
Bidan Puskesmas Patebon Dwi Afrinda mengatakan, banjir mulai masuk ke ruangan di puskesmas sejak pukul 07.00 pagi. Pihaknya kemudian menyelamatkan berkas dan dokumen puskesmas ke tempat lebih aman. Imbasnya, pelayanan di puskesmas tutup sementara. Bahkan, seluruh ruangan di puskesmas juga tergenang air. Puskesmas Patebon ini sudah dua kali terendam banjir. Itu akibat luapan sungai di depan puskesmas.
“Air sungai ini meluap. Apalagi dk selokan juga banyak sampah. Ini sudah dua kali terendam banjir di sepanjang 2022 ini,” terangnya.
Adapun jalur pantura yang tergenang banjir di antaranya jalur Weleri, Gondang, Cepiring, Jalan Soekarno-Hatta Kendal hingga jalur pantura Sumberejo, Kaliwungu.
“Tidak hanya Kendal saja yang tergenang. Sebagian besar wilayah pantura yang diguyur hujan juga terkena dampak banjir,” ujarnya.
Direktur RSUD Kendal dr Saekhu mengatakan, ruangan Anggrek dan laboratoriun RSUD Kendal sempat tergenang banjir. Itu sejak pukul 07.00 sampai dengan 09.30. Kendati begitu, tidak mengganggu pelayanan terhadap pasien. “Tidak masalah, tinggi air semata kaki. Kami pompa sekitar dua jam sudah teratasi. Dan pelayanan sudah normal seperti semula,” katanya.
Bagian Pengamanan Objek Vital di Lingkungan Pemkab Kendal Tadzrul Fiqolbi mengatakan, lingkungan Pemkab Kendal sudah terendam banjir sejak pukul 07.00. Ketinggian airnya sekitar 15 -30 sentimeter. Meski begitu, kondisinya terbilang aman.
“Untuk gedung pemkab masih aman semua. Cuma gedung B yang lantai satunya terendam tadi. Tapi sekarang sudah terkondisikan,” ujarnya.
Sementara itu, Polres Kendal menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) Preventif dari Satuan Samapta untuk membantu warga korban banjir. Mulai dari melakukan evakuasi maupun penanganan darurat banjir lainnya.
Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam langsung mengintruksikan kepada jajarannya untuk membantu para korban banjir. “Kami memaksimalkan sumberdaya yang dimiliki baik tingkat Polres maupun Polsek se-Kabupaten Kendal untuk mengerahkan semua personel. Bantu warga yang terdampak banjir,” kata Jamal, kemarin.
Kasat Samapta Polres Kendal AKP Beni Sasongko mengatakan, puluhan personel Polres Kendal dikerahkan untuk membantu proses pembersihan rumah warga. “Banyak lumpur yang ikut terbawa saat banjir masuk ke rumah maupun pemukiman warga. Jadi kami anggota untuk membantu,” tuturnya. (dev/bud/aro)
