29 C
Semarang
Kamis, 7 Desember 2023

Profil Megawati Hangestri Pertiwi, Bintang Voli Putri Indonesia, Buru Mimpi Main di Eropa

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Gresik – Diperebutkan dua klub besar di usia 14 tahun dan masuk timnas tiga tahun berselang, Megawati Hangestri Pertiwi melengkapinya dengan sederet gelar bersama klub serta individu. Kalau bisa ke Eropa, dia ingin menjajal Liga Turki dulu.

Mashudi bersikukuh dengan pendapatnya: siswi 14 tahun itu harus masuk tim Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Jawa Timur (Jatim). Para pelatih lain yang ikut menyeleksi tak sependapat. Tapi, di mata pelatih bola voli kawakan tersebut, pelajar asal Jember itu punya segala syarat untuk berkembang.

”Saya bilang waktu itu, ini anak bisa jadi pemain voli, bahkan bukan hanya pemain, tapi bisa jadi ’gorilanya’ voli di (posisi) depan,” kata Mashudi kepada Jawa Pos.

Anak yang dia maksud adalah Megawati Hangestri Pertiwi. Pada 2013 itu, Mega, sapaan akrabnya, akhirnya memang masuk skuad O2SN Jatim yang tampil di Kalimantan Timur. Dan, keyakinan Mashudi terbukti.

Meski Jatim tak juara, penampilan apik Mega yang kala itu kelas II SMP membuat dua klub besar, Surabaya Bank Jatim dan Gresik Petrokimia, memperebutkannya. Padahal, voli sebenarnya baru dia geluti secara serius pada usia 11 tahun.

Keyakinan Mashudi kepada Mega karena baru kelas II SMP, posturnya sudah menjulang. ”Selain itu, kalau dalam bahasa sekolah olahraga, ada panjang tungkai. Mega memenuhi itu. Anak ini bisa, saya punya feeling begitu,” ungkapnya.

O2SN adalah pintu pembuka kesuksesan. Pada SEA Games 2017, di usia yang masih 17 tahun, Mega yang berposisi outside hitter tak cuma terpilih masuk skuad. Tapi juga jadi andalan tim asuhan Risco Herlambang. Pemain setinggi 183 cm itu benar-benar jadi ”gorila” untuk urusan serangan. Bersama Aprilia Manganang, Mega menjadi pengumpul poin terbanyak bagi skuad Merah Putih.

Mega tumbuh bersama Surabaya Bank Jatim. Pilihan klub itu dia ambil sendiri, tanpa campur tangan siapa pun, termasuk sang ayah, Maksum. ”Hati ini kan nggak semua orang tahu. Mungkin rezeki setiap orang beda-beda, tapi aku pilihannya Bank Jatim,” kata pemain 22 tahun itu di sela-sela kompetisi Proliga 2023 di GOR Tri Dharma, Gresik, Sabtu (4/2) pekan lalu.

Di Bank Jatim, Mega digembleng langsung oleh Mashudi, pelatih yang terkenal dengan metode kerasnya di dalam lapangan. Eks pelatih Samator tersebut tidak segan memberikan menu latihan fisik yang berat kepada anak didiknya.

Meski begitu, Mega, menurut Mashudi, termasuk salah satu pemain yang cukup bisa menerima metode kepelatihan darinya. ”Kalau ada beberapa anak lain sampai nangis mbrebes mili, Mega paling cuma nggondok (ngambek),” cerita Mashudi.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya