RADARSEMARANG.COM, Semarang – Seiring dengan berkembangnya era industri 4.0 di mana digitalisasi menjadi suatu terobosan baru yang menjanjikan kemudahan dan efektivitas juga efisiensi. Berbagai sektor dan keperluan mulai dialihkan pada aplikasi atau website sebagai upaya mempermudah aktivitas yang terlibat di dalamnya. Tidak hanya untuk para pelaku bisnis, digitalisasi, juga bisa diaplikasikan di berbagai sektor dan keperluan lainnya, seperti keperluan sistem administrasi perkantoran, pendataan dan lain-lain.
Aurelia Diva Salsabilla, 21, mahasiswi Undip Jurusan Statistika yang sedang melakukan KKN mandiri di lingkungan tempat tinggalnya di Cluster Catalina, Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, mengimplementasikan bidang ilmunya dengan mengusung program pembangunan database system berbasis aplikasi di kompleks tempat tinggalnya.
Menurut Diva, ide membuat program tersebut muncul setelah ada keluhan warga akan kurang efektifnya sistem konvensional pengumpulan fotokopi KK dan KTP di setiap pergantian periode kepengurusan RT dan RW. “Hal itu memunculkan ide untuk membuat database system berbasis aplikasi yang tidak hanya akan memudahkan pendataan warga terkait status kepenghuniannya. Tapi juga akan memudahkan sistem administrasi birokrasi RT dan RW, seperti membuat surat RT/RW dengan lebih mudah dan mandiri, sehingga alur birokrasi tanda tangan ke Ketua RT/RW lebih efektif,” paparnya kepada RADARSEMARANG.COM..
Ditambahkan, aplikasi tersebut juga bisa memudahkan warga terkait proses dan status pembayaran IPL melalui e-payment dalam pengembangan lanjutannya nanti.
Menurut Diva, digitalisasi berupa pembangunan database system dalam lingkup sektor perumahan yang diusungnya ini disambut baik oleh pengurus RW setempat. Pembangunan database system ini, kata dia, dilakukan bertahap. Tahap awal melakukan proses data cleaning. Proses data cleaning ini dilakukan secara bertahap dari RT ke RT sampai semua RT selesai, dan data siap dimasukkan ke dalam sistem oleh web-developer yang menangani sistem aplikasinya. Harapannya, database system yang dibangun ini akan mengefektifkan segala keperluan, sehingga tidak perlu lagi setiap pergantian periode kepengurusan RT warganya harus mengumpulkan fotokopi KK dan KTP warga.
“Harapan lainnya, dengan tersedianya database system ini nantinya bisa menjadi pondasi untuk mengembangkan fitur-fitur lain dalam aplikasi di kemudian hari seiring dengan kebutuhan yang diperlukan,” katanya. (bis/aro/bas)