29 C
Semarang
Kamis, 7 Desember 2023

Saat Pembangunan, Arus Lalulintas akan Diarahkan ke Jalur Pantura

Kelanjutan Proyek Flyover Ganefo Mranggen

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Flyover menjadi solusi pemecahan kemacetan di sekitaran Ganefo Mranggen, Kabupaten Demak. Pada 2020 ini, Pemprov Jateng akan merealisasikan pembangunan flyover tersebut. Berikut wawancara wartawan RADARSEMARANG.COM Eko Wahyu Budiyanto dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Binamarga dan Ciptakarya Jateng Hanung Triyono.

Sejauh ini persiapan proyek tersebut seperti apa?

Sudah ada pemenang lelang, yakni PT Brantas Abipraya Persero bekerjasama dengan PT Heroni Karya Semesta dengan pagu anggaran APBD Jateng sebesar Rp 109 miliar. Nantinya flyover ini akan memecah kemacetan yang selama ini terjadi di sekitaran ruas jalan penghubung antara Kabupaten Demak dan Kota Semarang. Kami saat ini masih koordinasi dengan pemilik pipa gas yang ada di bawah rel kereta api untuk dipindah.

Berapa lama target dan teknis pengerjaan flyover ini?

Jalur ini termasuk jalur vital. Sesuai dengan kesepakatan, 515 kalender kerja mulai awal 2021. Kami berharap sampai Maret 2022 flyover sudah bisa difungsikan. Flyover akan berdiri di atas rel kereta api Ganefo Mranggen dengan panjang 700 meter, ketinggian dari rel kereta api 7,2 meter, dan lebar 13,5 meter. Teknis pengerjaannya akan menggunakan sistem padat karya yang melibatkan masyarakat lokal. Khususnya pengerjaan yang tidak berat. Ini sesuai imbauan pak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Apakah flyover itu akan menghilangkan pasar tumpah yang operasional saat malam hari?

Nantinya flyover akan kami lengkapi jalur putar di masing-masing sisi yakni barat dan timur. Karena itu, aktivitas masyarakat Mranggen masih tetap berjalan. Termasuk pasar tumpah di malam hari tetap ada dan tidak mengganggu arus lalulintas. Untuk pengendara yang melintas flyover juga akan dibuat nyaman, karena kanan kiri ada pembatas berupa anyaman besi. Bahkan, akan dilengkapi anak tangga untuk pejalan kaki serta PJU beberapa titik.

Bagaimana rekayasa lalulintas saat pengerjaan proyek di jalur vital tersebut?

Kami masih berkoordinasi dengan Dishub Jateng, Dishub Kabupaten Demak, Dishub Kota Semarang, dan pihak kepolisian. Andalalin nanti, semua kendaraan akan diarahkan ke jalur Pantura. Baik dari arah Semarang menuju timur, maupun sebaliknya. Langsung di arahkan ke jalur pantura. Jadi tidak bersinggungan dengan perjalanan kereta api. Kontruksi dari flyover sendiri juga akan dibuat lebih kokoh. Sehingga kendaraan dengan tonase berapapun tetap bisa melintas.

Dengan metode padat karya, apa yang nanti dilakukan?

Kami sudah meminta pihak pelaksana supaya melibatkan masyarakat setempat. Bisa berkoordinasi dengan Pemkab Kabupaten Demak untuk mensosialisasikan ke masyarakat. Metode padat karya ini bertujuan membantu perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini. (*/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya