RADARSEMARANG.COM, Guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya. Dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik yang memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia.
Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik. Bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal.
Untuk mengetahui mengapa motivasi siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi siswa dalam pelajaran terutama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Menurut Suherman yang dikutip oleh Miftahul Huda (2008: 6) pembelajaran probing prompting ini adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat melejitkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.
Selanjutnya siswa mengkontruksikan konsep prinsip aturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.
Dengan teknik ini proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa harus berpartisipasi aktif.
Kemungkinan akan terjadi suasana tegang, namun bisa dibiasakan. Untuk mengurangi kondisi tersebut, guru hendaknya memberikan pertanyaan disertai wajah ramah, suara menyejukkan, nada lembut, ada canda, senyum, dan tertawa.
Jangan lupa, bahwa jawaban siswa yang salah harus dihargai karena salah adalah cirinya dia sedang belajar, ia telah berpartisipasi (Ngalimun, 2012: 45).
Langkah yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi. Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut kira-kira 1-15 detik sehingga siswa dapat merumuskan apa yang ditangkapnya dari pertanyaan tersebut. Setelah itu secara acak, guru memilih siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut, sehingga semua siswa berkesempatan sama untuk dipilih.
Jika jawaban yang diberikan siswa benar, maka pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada siswa lain untuk meyakinkan bahwa semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Namun, jika jawaban yang diberikan salah, maka diajukan pertanyaan susulan yang menuntut siswa berpikir ke arah pertanyaan yang awal tadi sehingga siswa bisa menjawab pertanyaan tadi dengan benar.
Pertanyaan ini biasanya menuntut siswa untuk berpikir lebih tinggi, sifatnya menggali dan menuntun siswa sehingga semua informasi yang ada pada siswa akan membantunya menjawab pertanyaan awal.
Meminta siswa lain untuk memberi contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban guna memastikan kepada siswa bahwa kompetensi yang diharapkan dari pembelajaran tersebut sudah tercapai dan mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran tersebut.
Kelebihan model pembelajaran probing prompting antara lain mendorong siswa berfikir aktif. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas sehingga guru dapat menjelaskan kembali. Perbedaan pendapat antara siswa dapat dikompromikan atau diarahkan pada suatu diskusi.
Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut yang mengantuk kembali tegar dan hilang ngantuknya.
Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. Adapun kekurangan pembelajaran probing prompting adalah siswa merasa takut, apalagi guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang melainkan akrab.
Waktu sering banyak terbuang apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua, atau tiga orang. Jumlah siswa yang banyak tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
Dengan penggunaan teknik probing prompting ini materi pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMPN 1 Kesesi dapat mudah dipahami dan dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar siswa. (bp1/lis)
Guru PAI & BP SMPN 1 Kesesi