RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensipotensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani.
Hal itu sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. PKn merupakan mata pelajaran dengan visi utama, sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional. PKn merupakan pendidikan demokrasi, pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan sosial, dan pendidikan politik.
Perkembangan dunia menuju pada masyarakat madani (civil society) menuntut PKn sebagai salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah untuk ikut menyesuaikan diri dan berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat yang selalu berubah. Menurut Winarno (2013: 60), tujuan mata pelajaran PKn adalah membentuk warga negara yang cerdas, berkarakter, dan terampil.
Ada program di sekolah kami dengan jadwal hari Senin sampai Sabtu kita kenal dengan berbagai program, misalnya hari Senin dengan istilah senin nasionalis karena setiap hari Senin selalu diadakan upacara bendera, Selasa literasi dengan kegiatan siswa membaca buku di perpus, Rabu takwa diisi dengan kegiatan yang bergerak di bidang keagamaan.
Kamis Inggris Mendunia dengan kegiatan menyanyikan lagu “Hello Song, Morning Song, and Good Bye Song” sebelum pelajaran dimulai dan sesudah pelajaran.
Kemudian Jum’at Bersih, disini anak-anak membersihkan lingkungan sekolah dan yang terakhir Sabtu Sehat dimana anak-anak bersama guru PJOK melakukan senam ataupun jalan sehat dalam rangka memotivasi siswa untuk hidup sehat.
Dengan adanya program sekolah yaitu Jum’at bersih, saya mengajarkan mata pelajar Pkn pada siswa kelas I SD Negeri 1 Pandes, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, dengan materi “Aku Cinta Lingkungan Sekitar”.
Dimana kegiatan Jum’at Bersih ini dilakukan oleh seluruh siswa, bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar. Ada siswa yang menyapu kelas, menanam tanaman, menyiram tanaman, membersihkan jendela, memungut sampah untuk dimasukkan ke tempat sampah, dan masih banyak kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk merawat lingkungan sekitar.
Tidak hanya memberikan pemahaman saja pada anak kelas rendah, tetapi harus dimulai sejak dini dengan membiasakan praktik langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga mereka paham karakteristik lingkungan bersih dan cara merawatnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ossont, praktik langsung juga merupakan kegiatan pembelajaran kooperatif klasik.
Beberapa kelompok anak bekerja sama dalam suatu kegiatan, mengikuti instruksi dengan berbagai macam kewajiban dan tugas. Anak membutuhkan kerja sama dengan anak lain pada kegiatan tersebut (Haury & Rillero, 1994). (*/zal)
Guru SDN 1 Pandes, Kendal