26 C
Semarang
Minggu, 3 Desember 2023

Pembelajaran Berdiferensiasi Materi Pola Makan Sehat Bergizi Seimbang dengan Canva

Oleh: Suryanti, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani untuk menghasilkan perubahan holistik (menyeluruh) dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.

PJOK memperlakukan peserta didik sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak memisahkan kualitas fisik dan mental peserta didik.

PJOK juga mengembangkan nilai-nilai dan kecakapan umum (general capabilities) berupa kreativitas, bernalar kritis, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, kolaborasi, serta keterampilan berkomunikasi. Kegiatan pembelajaran PJOK mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak (movement task), dan dukungan lingkungan yang berprinsip Developmentally Appropriate Practices (DAP).

PJOK memfasilitasi keinginan peserta didik untuk belajar keterampilan melalui berbagai permainan, cabang olahraga, pemahaman akan konsep gerak, prinsip-prinsip, strategi, dan taktik, turut berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas yang bermanfaat bagi dirinya, peningkatan kesehatan dan derajat kebugaran, tanggung jawab personal dan sosial serta menghargai aktivitas isik untuk kesehatan, kesenangan, tantangan, ekspresi diri, dan atau interaksi sosial.

Pelajaran PJOK adalah pelajaran yang menyenangkan dan banyak diminati peserta didik. Karena membuka kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih keterampilan dengan cara mempraktikkan, serta membentuk individu-individu yang terliterasi secara jasmani dan menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari.

“Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Karakteristik Kurikulum Merdeka meliputi pengembangan soft skills dan karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, fokus pada materi esensial, relevan dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi, keleluasaan bagi pendidik untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.” (Kurikulum Merdeka : Keleluasaan Pendidik dan Pembelajaran Berkualitas).

Kebutuhan belajar peserta didik meliputi kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik. Untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik, guru dapat melakukan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Berdiferensiasi karena Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan salah satu cara pendidik guna menyesuaikan proses pembelajaran di kelas.

Pembelajaran Berdiferensiasi ada beberapa strategi yang dapat diterapkan, antara lain diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Dalam satu kegiatan pembelajaran dapat menerapkan satu atau dua strategi, tergantung tujuan pembelajarannya (Tomlinson, 1999:14)

Pada kegiatan belajar mengajar PJOK kelas VII SMP Negeri 3 Salatiga materi pola makan sehat bergizi seimbang sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan tujuan menumbuhkan kreativitas peserta didik dengan cara membuat slide presentasi menggunakan aplikasi Canva. Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil ( enam orang tiap kelompok).

Pendidik memberi kebebasan kepada peserta didik dalam pembuatan media tersebut berdasarkan kebutuhan dan minat peserta didik mengembangkan atau mengekspresikan pengetahuan mereka terkait materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Diharapkan peserta didik mampu menghasilkan karya yang original, bertindak secara nyata dalam mewujudkan presentasi yang beragam dari segi tampilan dan isi materi yang disajikan.

Hasil yang diperoleh dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi pada materi pola makan sehat bergizi seimbang mata pelajaran PJOK kelas VII ternyata dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik dalam membuat karya berupa media presentasi menggunakan Canva yang beragam, mulai dari isi, warna, tampilan yang dibuat oleh masing-masing kelompok.

Dengan strategi diferensiasi konten dan diferensiasi produk menghasilkan beragam presentasi Canva dan keluasan materi pembelajaran yang mampu menambah pemahaman materi dan khasanah ilmu bagi kelompok lain. Pembelajaran ini diharapkan juga dapat diterapkan di kelas dan mata pelajaran yang berbeda dengan hasil yang lebih baik. (ds2/aro)

Guru PJOK SMP Negeri 3 Salatiga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya