26 C
Semarang
Minggu, 3 Desember 2023

SEL Cara Tepat Menyajikan Pembelajaran Yang Bermakna

Oleh : Kadarwati, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Suasana belajar mengajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa. Suasana menyenangkan akan membawa arus belajar serta membangkitkan motivasi belajar siswa.

Motivasi belajar siswa yang tinggi akan menyebabkan hasil belajar siswa meningkat, sehingga motivasi belajar menjadi modal utama keberhasilan kegiatan belajar.

Kurikulum Merdeka yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengajak para guru melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada siswa. Artinya guru harus memberikan pembelajaran yang bermakna. Diwujudkan dengan mengimplementasikan SEL di dalam pembelajaran.

SEL merupakan akronim dari Social Emotional Learning yang bisa kita alih bahasakan menjadi Pembelajaran Sosial Emosional (PSE). Social Emotional Learning (SEL) adalah suatu proses pembentukan diri yang berkaitan dengan kemampuan individu untuk memahami dan mengelola emosi, mengembangkan hubungan yang positif dengan orang lain atau kerja sama. Serta mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dalam berbagai situasi sosial.

SEL sangat penting diterapkan dalam pembelajaran karena proses ini akan membantu kehidupan siswa baik di sekolah, lingkungan kerja atau bermasyarakat.
SEL terdiri atas kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Bentuk implementasi atau praktik mengajar guru di kelas pada kompetensi kesadaran diri di antaranya melatih siswa mengidentifikasi kekuatan diri, memiliki pola pikir bertumbuh, menunjukkan integritas dan kejujuran, serta memupuk efikasi diri.

Wujud kegiatannya dengan melaksanakan tes diagnostik, ataupun tes gaya belajar, tidak menyontek saat ulangan, dan melakukan diskusi interaktif, serta mengajak siswa melakukan refleksi.

Manajemen diri dapat diimplementasikan dengan memeriksa kedisiplinan, kehadiran, mengelola emosi diri, mengajak siswa untuk tidak mudah marah, dan menerapkan teknik stop ketika siswa tidak fokus.

Teknik stop adalah teknik mengembalikan fokus atau mindfulness. Stop merupakan akronim dari stop, take a breath, observe, dan poceed. Langkah-langkahnya meliputi stop yaitu diam atau berhenti sebentar dari kegiatan apapun, take a breath artinya ambil napas dalam-dalam lalu hembuskan dengan perlahan.

Observe yaitu amati apa yang terjadi saat ini termasuk perasaan, pikiran, dan emosi. Proceed artinya pikirkan cara yang terbaik supaya lebih peduli terhadap diri sendiri dan lanjutkan dengan sesuatu yang ingin dilakukan saat ini.

Kesadaran sosial meliputi mempertimbangkan pandangan atau pemikiran orang lain, mengakui kemampuan atau kekuatan orang lain, mendemonstrasikan empati dan rasa welas kasih, menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain.

Untuk melatih kesadaran sosial guru dapat memberikan contoh dengan menanyakan kabar murid yang tidak masuk atau yang sakit. Mengajak siswa merencanakan menengok siswa yang sakit. Mengajak siswa memberikan apresiasi kepada siswa yang berprestasi.

Keterampilan relasi terdiri atas berkomunikasi dengan efektif, mengembangkan relasi/hubungan positif, memperlihatkan kompetensi kebudayaan, mempraktikkan kerja sama tim dan pemecahan masalah secara kolaboratif, dan dapat melawan tekanan sosial yang negatif. Keterampilan relasi dapat dilatih melalui kegiatan-kegiatan kelompok.

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab terdiri atas menunjukkan rasa ingin tahu dan keterbukaan pikiran, mengidentifikasi atau mengenal solusi dari masalah pribadi dan sosial. Berlatih membuat keputusan beralasan/masuk akal, menganalisis informasi, data dan fakta, mengantisipasi dan mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari tindakannya.

Keterampilan berpikir kritis sangat berguna baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Kompetensi ini dapat dikembangkan melalui kegiatan diskusi dan presentasi, membiasakan siswa memberikan umpan balik pada hasil presentasi temannya.

Social Emosional Learning memiliki ciri-ciri pembelajaran aktif, menyenangkan, dan bermakna sehingga siswa menguasai keterampilan yang baru. (ds1/lis)

Guru IPA SMP Negeri 2 Salatiga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya