28 C
Semarang
Kamis, 7 Desember 2023

Serunya Belajar Renang Gaya Dada dengan PBL

Oleh : Murasih,S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Belajar merupakan perubahan tingkah laku. Baik menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi oleh pengalaman dan berdampak relatif permanen.

Meskipun pada penerapannya tidak mudah sebagaimana dialami penulis pada SDN Kebandungan kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang. Siswa kelas V (lima) masih tidak antusias dan merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran materi renang gaya dada.

Penulis menerapkan metode problem based learning pada materi renang gaya dada. Metode ini diambil penulis untuk membuat siswa berpikir dan berproses dalam menguasai materi renang gaya dada dengan sangat baik.

Standar kompetensi memuat memahami salah satu gaya renang dengan koordinasi yang baik pada jarak tertentu jarak tertentu, dan ranah keterampilan mempraktikkan salah satu gaya renang dengan koordinasi yang baik jarak tertentu.

Indikator capaian ketuntasannya siswa mampu menyebutkan salah satu renang dengan koordinasi yang baik pada jarak tertentu dengan tepat,siswa mampu menjelaskan sikap tubuh dalam renang gaya dada dengan koordinasi yang baik pada jarak tertentu dengan tepat.

Menurut Kamdi (2007: 77), “Problem Based Learning (PBL) merupakan model kurikulum yang berhubungan dengan masalah dunia nyata siswa. Masalah yang diseleksi mempunyai dua karakteristik penting, pertama masalah harus otentik yang berhubungan dengan kontek sosial siswa, kedua masalah harus berakar pada materi subjek dari kurikulum”. Terdapat tiga ciri utama dari model Problem Based Learning (PBL).

Langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL) pada materi renang gaya dada kelas V (lima) SD Negeri Kabandungan sebagai berikut, pertama, guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi pembelajaran dengan memberikan game bersifat problem solving dengan media yang mudah dan menarik . kemudian, melakukan Orientasi siswa pada masalah. Masalah terkait renang gaya dada. Setelah itu, Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

Selanjutnya, menjelaskan perlengkapan penting yang dibutuhkan untuk menguasai gaya dada secara mudah dan baik. Setelah itu, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.

Mengorganisasi siswa untuk belajar menguasai gaya dada. Kemudian, Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah penguasaan renang gaya dada. Setelah itu, guru memberikan evaluasi pada seluruh siswa. Terakhir, guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran.

Tujuan dari pembelajaran problem based learning, untuk mendorong kerjasama penyelesaian tugas antar siswa, memiliki elemen-elemen belajar mengajar sehingga mendorong tingkah laku pengamatan siswa dan dialog dengan lainnya, melibatkan siswa dan menyelidiki pilihan sendiri yang memungkinkan mereka memahami dan menjelaskan fenomena dunia nyata, melibatkan ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) pada siswa secara seimbang sehingga hasilnya bisa lebih lama diingat oleh siswa dan dapat membangun optimisme siswa bahwa masalah adalah sesuatu yang menarik untuk dipecahkan bukan suatu yang harus dihindari.

Metode ini memiliki beberapa manfaat yang bisa dijadikan alasan menarik untuk diterapkan pada materi renang gaya dada. Yaitu siswa lebih mampu memahami konsep yang diajarkan. Sebab mereka sendiri yang menemukan konsep, melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi.

Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna. Siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran sebab masalah-masalah yang diselesaikan langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap bahan yang dipelajari dan menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa. (ips1/fth)

Guru PJOK SDN Kebandungan Bodeh, Kabupaten Pemalang.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya