30 C
Semarang
Kamis, 30 November 2023

Belajar Pewarisan Sifat Mudah dengan Kancing Genetika

Oleh : Daniel Achwan Djoko Susanto, S.Pt.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pewarisan sifat adalah salah satu materi pelajaran IPA kelas IX SMP N 28 Semarang. Dalam mempelajari materi ini peserta didik sering mengalami kesulitan. Karena pewarisan sifat melibatkan interaksi gen yang tidak dapat diamati secara langsung. Sehingga dibutuhkan media pembelajaran yang tepat agar menarik minat dan memberikan gambaran yang jelas dan mudah dipahami.

Media pembelajaran yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran Pewarisan Sifat adalah kancing genetika. Penelitian tentang pewarisan sifat melalui penyilangan pertama kali dilakukan oleh Gregor Johann Mendel (1822-1884), seorang biarawan di Brunn, Austria.

Mendel menyilangkan berbagai tanaman kacang ercis. Hasil persilangan menunjukkan adanya pewarisan sifat-sifat dari induk ke keturunannya (Susanto, 2011). Dari hasil penelitian Mendel dihasilkan Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel.

Hukum I Mendel berbunyi: “Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, setiap pasang gen disegregasi ke dalam masing-masing gamet yang terbentuk”(Cahyono, 2010). Sebagai contoh, individu TT akan membentuk gamet T dan individu tt akan membentuk gamet t.

Pada individu Tt akan membentuk gamet T dan t, terlihat bahwa gen T dan gen t dipisahkan (disagregasi) ke dalam gamet-gamet yang terbentuk tersebut (Susanto, 2011). Hukum II Mendel berbunyi: “segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya. Sehingga di dalam gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas” (Cahyono, 2010).

Menurut Kristanto (2016), salah satu manfaat media pembelajaran adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil.

Media kancing genetika termasuk media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memperoleh gambaran sebuah gen yang membawa sifat makhluk hidup, dimana gen adalah sebuah materi genetik yang tidak dapat dilihat karena terlalu kecil.

Dalam praktikum pewarisan sifat menggunakan media kancing genetika, didahului dengan penjelasan guru tentang kegiatan praktikum. Praktikum yang dilaksanakan adalah persilangan satu sifat beda ( monohibrid), dengan tujuan agar peserta didik dapat menentukan perbandingan fenotif dan genotif F2 pada persilangan monohibrid.

Setiap peserta didik menerima LKPD dan media praktikum berupa kancing genetika yang terdiri dari 20 kancing warna merah dan 20 kancing warna putih yang masing – masing ditempatkan dalam mangkuk plastik.

Langkah pertama peserta didik melepaskan pasangan kancing merah dan putih yang disediakan. Sehingga akan ada 2 keping kancing tiap pasang kancing merah dan putih. Kancing merah dan putih dibagi ke dalam dua mangkuk plastik, setiap mangkuk berisi 20 keping kancing merah dan 20 keping kancing putih.

Kemudian dengan tanpa melihat. Peserta Didik mengambil 1 keping kancing dari mangkuk 1 dan 1 keping kancing dari mangkuk 2 kemudian dikancingkan. Selanjutnya Peserta Didik menghitung perbandingan Genotip dan perbandingan Fenotip F2 pada persilangan Monohibrid.

Penggunaan media kancing genetika dalam pembelajaran pewarisan sifat pada peserta didik kelas IX SMPN 28 Semarang lebih memudahkan mereka memahami konsep pewarisan sifat. Karena mereka mendapatkan gambaran lebih nyata mengenai proses pewarisan sifat melalui praktikum menggunakan media kancing genetika. (ips2/fth)

Guru IPA SMP Negeri 28 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya