RADARSEMARANG.COM, Guru harus berupaya agar siswa mudah dalam memahami pembelajaran yang diajarkan. Tidak terkecauali pembelajaran matematika materi Geometri dan pengukuran.
Dalam kelas 4 sampai 6 sekolah dasar terdapat materi menghitung sisi miring pada segitiga siku-siku. Perlu diajarkan rumus yang mudah dipahami siswa. Hal itu juga dilakukan penulis di SD Negeri Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal.
Rumus Pythagoras merupakan metode menghitung yang cukup terkenal dan berguna dalam ilmu matematika. Nama Pythagoras merujuk pada seorang matematikawan Yunani pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis.
Pythagoras dianggap sebagai penemu teorema ini, meskipun sebenarnya fakta-fakta teorema sudah diketahui lebih dahulu oleh matematikawan India, Yunani, Tionghoa, dan Babilonia sebelum Pythagoras lahir.
Pada pembelajaran Geometri menghitung sisi miring segitiga siku-siku dan ciri-ciri segitiga siku-siku. Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi dengan adanya tiga buah sisi serta memiliki tiga buah titik sudut, dengan alas segitiga adalah satu garis dari satu bangun segitiga dan tingginya adalah garis yang berbentuk tegak lurus dengan sisi alas dan melewati titik sudut yang saling berhadapan dengan sisi alas.
Sedangkan segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya adalah 90 derajat. Segitiga siku-siku memiliki ciri-ciri : 1) Memiliki 1 buah sudut sebesar 90 derajat yaitu BAC. 2) Mempunyai dua buah sisi yang saling tegak lurus yaitu BA dan AC. 3) Memiliki satu buah sisi miring yaitu BC yang disebut hipotenusa. 4) Sisi miring ada di depan sudut siku-siku.
Memiliki dua buah sudut lancip. 5) Punya tiga ruas garis AB, AC, dan BC. Tiga sudut ada dalam segitiga jika dijumlah hasilnya 180 derajat. 6) Pada segitiga siku-siku berlaku teorema Pythagoras. Teorema Pythagoras merupakan rumus untuk mencari berapa Panjang sisi miring dari segitiga siku-siku.
Teorema Pythagoras mengemukakan teorinya bahwa terdapat hubungan antara Panjang sisi-sisi pada suatu segitiga siku-siku. Jika diketahui Panjang dua buah sisi teorinya bahwa terdapat hubungan antara panjang sisi-sisi pada suatu segitiga siku-siku.
Jika diketahui panjang dua buah sisi yang tegak lurus dan panjang sisi alas, maka dapat diketahui jarak terpendek antara kedua sisi dengan menghitung sisi miring segitiga siku-siku.
Rumus Pythagoras sangat penting dalam matematika, khususnya geometri. Adapun rumus umum pythagoras yaitu : sisi miring dapat dihitung dengan jumlah kuadrat sisi alas dengan kuadrat sisi tegak atau dapat dirumuskan dengan :c2=a2 +b2.
Pythagoras menyatakan segitiga Siku-siku berlaku kuadrat panjang Sisi miring sama dengan jumlah kuadrat Panjang siku-sikunya. Jika (c) adalah sisi miring segitiga, (a) dan (b) adalah sisi siku-siku.
Berdasarkan teorema phytagoras diatas, diperoleh hubungan: c2=a2 + b2 Dalil Pythagoras tersebut dapat diturunkan menjadi: a2=c2 -b2, b2=c2-a2, c2=a2- b2. Adapun rumus phytagoras dalam bentuk akar, adalah: a=c2-b2, b=c2-a2 Dalam menentukan persamaan phytagoras perlu diperhatikan adalah yang berkedudukan sebagai sisi miring.
Penggunaan rumus pythagoras dapat pula menggunakan tripel pythagoras. Triple Pythagoras yaitu tiga bilangan asli yang memenuhi rumus teorema Pythagoras dan tepat untuk menyatakan panjang sisi-sisi suatu segitiga siku-siku. Menggunakan rumus Pythagoras dan tripel pythagoras terbukti siswa sangat antusias dalam menyelesaikan soal matematika dengan materi menghitung sisi miring segitiga siku-siku.
Dalam penggunaan triple pythagoras, siswa dapat menghafalkan tabel tiga bilangan yang memenuhi ketentuan tripel Pythagoras tersebut. Sangat disarankan agar guru dapat memberikan banyak contoh soal berkaitan penggunaan rumus Pythagoras dalam pembelajaran matematika materi bangun datar segitiga menggunakan triple pythagoras. (*)
Guru SD Negeri Kebonagung, Kec. Ngampel, Kab. Kendal