30 C
Semarang
Kamis, 30 November 2023

Optimalisasi Penerapan PBL pada Materi Ajar Teks Eksplanasi

Oleh Endarti, S. Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan upaya membelajarkan siswa agar mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pembelajaran ini mencakup banyak materi. Salah satu materi yang perlu diajarkan adalah teks eksplanasi.

Menurut Priyatni (2017, hlm. 82) teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang proses yang berhubungan dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya. Misalnya, artikel tentang dampak global warming, peristiwa meletusnya Gunung Merapi, dan lain sebagainya.

Materi teks inilah yang dijadikan bahan pelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia agar siswa mampu mengidentifikasi dan mengonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) yang tertuang dalam teks eksplanasi secara lisan dan tertulis. Tujuan tersebut tidak akan tercapai jika pemahaman siswa mengenai teks tersebut masih rendah.

Hal ini juga dialami siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sirampog. Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran, hasil belajar siswa mengenai teks eksplanasi belum maksimal. Ditunjukkan dengan banyaknya nilai siswa yang belum mencapai KKM.

Sebagian siswa belum dapat memahami teks eksplanasi, serta mengidentifikasi dan mengonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis dengan baik.

Selain itu motivasi belajar siswa cukup rendah. Siswa enggan bertanya dan jarang mengungkapkan pendapat. Pengajar harus memiliki keterampilan memilih strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan pengajar adalah model Problem Based Learning.

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menolong siswa meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan di era globalisasi. Metode ini dikembangkan kali pertama oleh Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di McMaster University Canada. Model pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang nyata bagi siswa sebagai awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui penyelidikan dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.
Dalam PBL pembelajarannya lebih mengutamakan proses belajar. Tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri.

Guru berperan sebagai penyaji masalah, penanya, mengadakan dialog, membantu menemukan masalah, dan pemberi fasilitas pembelajaran. Selain itu, guru memberikan dukungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri dan intelektual siswa. Model ini hanya dapat terjadi jika guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan membimbing pertukaran gagasan.

PBL memiliki beberapa karakteristik. Di antaranya Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah; Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika memecahkan masalah; Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim; Mengembangakan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis; Mengintegrasikan teori dan praktek yang memungkinkan peserta didik menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru; Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar mandiri; Melatih peserta didik terampil mengelola waktu; Melatih peserta didik dalam pengendalian diri; Membantu cara peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. (Istiqomah (2018, 211).

Ciri lain adalah adanya kerja sama yang baik antar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Melalui penerapan metode tersebut, kemampuan siswa dapat dibentuk agar mampu berpikir kreatif, analitis, sistematis, dan logis serta dapat menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.

Dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia materi teks Eksplanasi, problem based learning dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

Dapat ditarik kesimpulan metode pembelajaran Problem Based Learning terbukti dapat mengoptimalisasi pemahaman siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sirampog dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia materi teks eksplanasi. (ps1/fth)

Guru SMA Negeri 1 Sirampog, Kabupaten Brebes


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya