RADARSEMARANG.COM, BAHASA adalah alat komunikasi dan penghubung dalam pergaulan sehari-sehari, baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan bangsa tertentu.
Dengan bahasa, manusia saling kenal mengenal satu sama lain, antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya, suku yang satu dengan suku lainnya dan bangsa yang satu dengan bangsa lainnya.
Karena Alquran diturunkan dalam bahasa Arab, maka kaidah-kaidah yang diperlukan dalam memahami Alquran bersendi atas kaidah-kaidah bahasa Arab, memahami asas-asasnya, merasakan uslub-uslub-nya dan mengetahui rahasia- rahasianya sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Surat Ibrahim ayat 4.
Pada dasarnya, untuk mempelajari bahasa Arab pada tingkat pemula yang terdiri dari peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda, seharusnya yang diutamakan adalah bagaimana cara berbahasa arab yang baik dan benar, bukan teori-teori bahasa atau tata bahasa itu sendiri.
Karena mempelajari tata bahasa bukan tujuan dari pembelajaran bahasa, melainkan suatu sarana untuk dapat menggunakan bahasa yang benar dalam berkomunikasi.
Metode mengajar merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasialan kegiatan belajar mengajar, disamping partisipasi yang baik dari pendidik dan peserta didik itu sendiri hal ini akan berpengaruh pada keberhasilan dari kegiatan belajar mengajar yang ingin dicapai.
Dalam pengajaran bahasa arab terdapat beberapa metode yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar, yang mana metode itu adalah metode gramatika-terjemah (al-tharîqah al- qawaîd wat- tarjamah), metode langsung (al-tharîqah al-mubâsyirah), metode membaca (al- tharîqah al-qirâ’ah), metode audiolingual (al-tharîqah al-sam’iyyah al-syaƒahiyah), metode komunikatif (al-tharîqah al-ittsha’iyyah), metode eklektik (al-tharîqah al-intiqâiyyah).
Penerapan metode eklektik dalam pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah (MI) digunakan guru untuk mempermudah proses belajar-mengajar di dalam kelas.
Selain itu juga, metode eklektik dapat menggambarkan variasi metode mengajar bahasa Arab yang lebih efektif, sehingga siswa tidak cepat bosan dalam menerima materi yang diajarkan.
Metode pembelajaran eklektik atau metode gabungan (al-thariqah al-intiqa’iyyah/eclectic method) merupakan kreativitas para pengajar bahasa Arab untuk mengefektifkan proses belajar mengajar bahasa Arab.
Model pembelajaran eklektik merupakan model pembelajaran yang diramu dari beberapa pendekatan atau teori belajar dengan asumsi setiap teori belajar berupaya menggambarkan pandangan tentang bagaimana manusia belajar.
Metode eklektik atau metode gabungan (al thariqah al in tiqaiyyah), metode ini merupakan kreativitas para pengajar bahasa arab untuk mengefektifkan proses belajar mengajar bahasa Arab. Metode ini sekaligus memberikan kebebasan kepada mereka untuk menciptakan variasi metode.
Dapat disimpulkan implementasi metode eklektik dalam materi bahasa Arab lebih banyak menekankan pada kemahiran istima’ (mendengar), kalam (berbicara), kitabah (menulis ), qiroah (membaca), dan memahami pengertian pengertian tertentu.
Dengan demikian guru dapat membuat pengajaran bahasa Arab lebih bervariasi dan lebih menarik sehingga masalah perbedaan individu, materi maupun lingkungan belajar yang kurang menarik dapat terpecahkan, hal ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan pembelajaran bahasa Arab. (md2/ton)
Guru Kelas MIN 3 Grobogan