27 C
Semarang
Jumat, 8 Desember 2023

Menertibkan Peserta Didik dengan Mengenalkan Allah

Oleh : Gandhy Rudi Mardiwijuni, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Peserta didik di SMA Negeri 2 Magelang, masih ada yang belum tertib. Misalnya yang muslim ada yang belum salat 5 waktu, belum jujur dalam ulangan atau ujian. Terlambat datang ke sekolah meskipun rumahnya dekat dan masih banyak perilaku peserta didik yang menunjukkan belum bisa menyesuaikan diri dengan baik di sekolah.

Selaku guru bimbingan konseling (BK), penulis merasa prihatin menghadapi kondisi tersebut. Karena pada penyelenggaraan pendidikan di SMA, guru BK atau konselor berperan membantu tercapainya perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir (Panduan POP BK SMA: 7).

Dalam BK ada layanan bernama layanan konsultasi. Sebagai konsultan, guru BK atau konselor memberi masukan, saran, berbagi akses bagi peserta didik yang berperan sebagai peer konselor, orangtua, guru mata pelajaran, wali kelas, kepala sekolah atau pihak lain yang berkepentingan untuk membangun pemahaman dan kepedulian, kesamaan persepsi dan memberikan dukungan terhadap penyelesaian masalah peserta didik/konseli (Panduan POP BK SMA: 67).

Untuk membantu peserta didik dalam perkembangan pribadi dan sosialnya terutama mengenai masalah ketertiban baik di sekolah maupun dalam ibadah, dapat dilakukan dengan layanan konsultasi yang berisi pemahaman tentang mengenal Allah.

Cara sederhana sebagai langkah awal mengenalkan Allah pada peserta didik yang muslim adalah dengan mengajak peserta didik untuk mentadaburi alam. Tadabbur alam yakni sebuah proses untuk merenungi, memperhatikan serta menghayati segala sesuatu yang berkaitan dengan alam, baik di langit maupun di bumi. Hal ini bertujuan untuk lebih mengenal ciptaan Sang Pencipta yaitu Allah SWT.

Agar menumbuhkan keyakinan bahwa Allah benar-benar ada di sekeliling kita Sebagaimana dalam Firman QS. Ali Imran (3): 190, berikut bunyi surahnya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”

Allah memperkenalkan dirinya melalui Alquran yang disampaikan malaikat Jibril pada Nabi Muhammad SAW dalam beberapa surat. Antara lain Surah Al Baqarah (QS. 2 : 117). Kemudian di surah Al Ikhlas yang terdiri empat ayat.

Beberapa hal yang membuktikan bahwa Alquran adalah firman Allah SWT adalah: belum ada yang mampu menciptakan ayat semisal Alquran. Kaum musyrik gagal menghasilkan satu ayat, apalagi satu surah, atau sebuah buku seperti Alquran. Meskipun pada waktu Alquran diturunkan, para pujangga Arab berada dalam puncak kefasihan berbahasa.

Melalui QS Yunus:38, terdapat perintah agar menantang mereka untuk mendatangkan satu surah. Bahkan dalam QS Al Isra’:88, Alquran menegaskan sekalipun jin dan manusia berkumpul untuk mengarang seperti Alquran, niscaya mereka tidak akan bisa.

Alquran bukan karangan Nabi Muhammad SAW. Rasulullah adalah orang yang buta aksara/tidak dapat membaca dan menulis. Beliau tidak pernah mempelajari kesusastraan Arab. Nabi Muhammad SAW hanya menyampaikan firman Allah yang termuat dalam Alquran: ”Dan apabila engkau (Muhammad) tidak membacakan satu ayat kepada mereka, mereka berkata, “Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. (Alquran) ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang beriman” (QS. 7/Al-A`rof: 203).

Alquran memuat fakta. Fakta penemuan ilmiah yang sudah final (bukan teori), tentang alam, tubuh manusia, kedokteran, dan lain sebagianya. Alquran memberi tahu kita tentang penghalang yang memisahkan air asin dari air tawar agar tidak bercampur satu sama lain.

Allah Ta’ala berkata dalam Alquran surah Al-Furqan (25) ayat 53: “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia Jadikan antara keduanya dinding dan barat yang tidak tembus.”

Tujuan mengenal Allah agar sebagai manusia kita bisa bersyukur, dengan kesempatan hidup di dunia, karena begitu banyak nikmat yang Allah berikan pada kita. Pada masa remaja, peserta didik terkadang kurang memiliki waktu untuk merenungkan tentang nikmat Allah. Karena nikmat itu sudah biasa dinikmati, maka dianggap hal yang biasa.

Dengan mengenal Allah melalui ayat yang bisa dilihat yaitu alam, dan ayat berupa tulisan yaitu Alquran, peserta didk secara berkesinambungan melalui layanan konsultasi BK diajak memahami apa manfaat menaati peraturan Allah dan apa akibat melanggar aturan-Nya. Dengan mengenal Allah diharapkan peserta didik dapat berkembang dengan baik baik aspek pribadi maupaun sosialnya. (uj/lis)

Guru BK SMA Negeri 2 Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya