RADARSEMARANG.COM, Membaca merupakan suatu ilmu yang berperan penting dalam menunjang ilmu-ilmu yang lain. Pembelajaran yang efektif memungkinkan keterlibatan aktif siswa SDN 02 Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang dalam pembahasan materi sehingga belajar berpusat pada siswa.
Gaya penyajian yang digunakan guru dalam membahas materi pelajaran berpengaruh terhadap perhatian siswa. Berkenaan dengan itu, materi pelajaran hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran meningkat (Slavin, 1991).
Perhatian siswa akan terbagi bahkan bisa hilang apabila materi pelajaran yang dibahas dengan cara yang monoton. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menggunakan berbagai metode dan media yang bervariasi agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
Kemampuan membaca merupakan kunci untuk kegiatan belajar yang lainnya. Kegiatan membaca merupakan hal yang fundamental bagi siswa yang harus dibangkitkan dan ditumbuhkan melalui kegiatan membaca yang kegiatannya biasa dilaksanakan secara efektif dan menyenangkan.
Dalam kegiatan membaca, siswa mampu melafalkan intonasi huruf dengan jelas dan benar, dari mulai mengucapkan satu huruf, membaca satu kata dan satu kalimat. Secara bertahap siswa dapat mengetahui apa yang diucapkan, diceritakan oleh guru sehingga siswa dapat menjawab dan menyimak, menulis dan mengucapkan.
Dari hasil pengamatan di lapangan, guru mengajarkan mahir membaca di SDN 02 Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang tahun ajaran 2021/2022 melalui teks bacaan pendek sederhana. Dengan bahan sederhana, siswa kurang termotivasi dalam meningkatkan kemampuan membacanya. Apalagi bagi siswa yang membacanya belum lancar masih terbata-bata sulit memahami isi bacaan dibandingkan dengan siswa yang sudah lancar membaca.
Metode pembelajaran yang digunakan dirasakan peneliti kurang efektif, karena banyak siswa yang malas belajar membaca sehingga masih ada yang membacanya belum lancar dan pemahaman kemampuan membacanya kurang. Pembelajaran membaca permulaan merupakan tugas guru kelas satu SD yang sangat berat sekali. Karena pelajaran membaca baru mereka dapatkan di sekolah dasar.
Oleh karena itu, maka diperlukan adanya perbaikan pembelajaran agar siswa lebih meningkatkan kemampuannya dalam membaca permulaan. Salah satunya yaitu dengan menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dalam pembelajaran membaca. Dalam penggunaan metode tersebut, guru juga mengadakan bahan lain untuk menarik minat belajar siswa yaitu dengan bantuan gambar dan cerita yang menarik serta lucu.
Melalui cerita yang menarik dan guru terampil, maka siswa akan termotivasi untuk berusaha membaca kalimat-kalimatnya, nama, tokoh, cerita dapat membantu siswa untuk memahami isi bacaan tersebut. Karena anak berusia 6-9 tahun (kelas 1-3 SD) sangat menyukai cerita-cerita sederhana dari kehidupan sehari-hari terutama yang lucu-lucu. Dongeng binatang atau fabel.
Metode ini mirip dengan metode global meskipun tidak sama. Dalam metode global dimulai dari suatu unit pikiran atau suatu cerita. Siswa perlu menghafal beberapa kalimat dan dikenalkan banyak huruf sekaligus.
Adapun contoh pelaksanaan metode SAS sebagai berikut : Mula-mula diberikan kalimat secara keseluruhan. Kalimat itu diuraikan atas kata-kata yang mendukungnya. Dari kata-kata itu kita ceraikan atas suku-suku katanya dan akhirnya atas huruf-hurufnya. Kemudian huruf-huruf itu kita sintetiskan kembali menjadi suku kata, suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat.
Dengan menggunakan metode SAS diharapkan dapat mambantu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak sekolah dasar, karena metode ini mencakup kalimat, kata, suku kata dan huruf-huruf sehingga siswa dapat belajar membaca secara keseluruhan. Selain itu, metode SAS sesuai dengan tipe pembelajaran anak yang akan memberi lebih banyak kesempatan bagi anak untuk menggali kemampuan dan potensinya. (gp/ton)
Guru SDN 02 Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang