RADARSEMARANG.COM, Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa melalui proses belajar. Dalam kegiatan pembelajaran terkadang dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Secara umum kesulitan belajar yang dihadapi siswa bukan hanya pada mata pelajaran eksakta saja. Mata pelajaran sosial pun terkadang mengalami kesulitan bagi siswa.
Menurut American Accounting Association (AAA) akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Kemampuan ini dapat dikembangkan melalui belajar akuntansi.
Anggapan bahwa akuntansi adalah pelajaran yang sulit dan membosankan karena berkutat dengan angka-angka saja, menyebabkan rendahnya keterampilan dalam penguasaan materi akuntansi. Tentu saja berdampak rendahnya hasil belajar pada peserta didik di SMA Negeri I Candiroto, terutama di kelas XII IPS 3.
Pemilihan dan penggunaan metode yang tepat dan sesuai dengan tujuan kompetensi sangat diperlukan, karena metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Metode pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan dan minat belajar siswa sehingga hasil belajar akan meningkat.
Penerapkan metode pembelajaran yang tepat menjadi salah satu upaya yang dilakukan guru untuk membuat peserta didik tertarik dan mempunyai motivasi belajar sehingga ketrampilan dan hasil belajarnya meningkat.
Salah satu metode pembelajaran yang dianggap relevan dengan kondisi sekolah kami yang ada adalah menggunakan metode drill. Metode drill adalah metode mengajar dengan memberikan latihan-latihan kepada peserta didik untuk memperoleh suatu keterampilan.
Pembelajaran dengan metode drill adalah cara mengajar dengan memberikan latihan berulang-ulang mengenai apa yang telah diajarkan guru sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan tertentu (Suwarna, 2006).
Lebih lanjut Hamdani (2011) menelaskan bahwa metode drill merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki keterampilan dalam mengerjakan latihan soal.
Berikut merupakan tahapan penerapan metode drill di kelas pada pembelajaran akuntasi. Guru terlebih dahulu membuat perencanaan mengajar melalui RPP. Selanjutnya guru menjelaskan karakter dari analisa bukti transaksi harta, utang dan modal betambah atau berkurang. Guru juga memberikan contoh transaksi dan cara menyelesaikan persamaan dasar akuntansi.
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan atau perintah beserta jawabannya. Pertanyaan tersebut diajukan secara lisan atau tertulis kepada peserta didik kemudian mendengarkan atau memeriksa hasil pekerjaan peserta didik.
Mengajukan kembali berulang-ulang pertanyaan atau perintah yang telah diajukan dan mendengarkan jawabannya. Kegiatan ini menuntut peserta didik untuk meningkatkan konsentrasi guna memahami perintah atau pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Peserta didik menjawab secara lisan atau tertulis perintah yang diajukan oleh guru.
Setelah mampu menjawab pertanyaan maka dipersiapkan untuk mendapatkan pertanyaan berikutnya.
Penerapan metode drill atau latihan dikelas akuntansi membuat peserta didik lebih mudah memahami materi mata pelajaran yang sedang dibahas sehingga menimbulkan rasa percaya diri bahwa dirinya dapat menguasai akuntansi. Metode drill sangat cocok untuk mata pelajaran akuntansi, karena belajar akuntansi pada dasarnya merupakan hasil belajar konsep.
Metode drill membuat peserta didik aktif dalam belajar pada akhirnya terampil menyelesaikan soal-soal. Sehingga secara umum metode drill sangat efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar akuntasi pada siswa siswa SMA Negeri 1 Candiroto. (una/aro)
Guru SMA Negeri 1 Candiroto
