RADARSEMARANG.COM, SESUAI dengan kalender pendidikan SMK Negeri 2 Semarang, pada minggu kedua dan ketiga bulan September 2022 dilaksanakan assesmen sumatif tengah semester. Peserta didik menyiapkan dan mengerjakan tugas sesuai dengan mata pelajaran masing-masing.
Salah satunya mata pelajaran seni budaya. Mencipta gerak merupakan materi seni budaya pada kelas X. Guna memenuhi assesmen sumatif tengah semester, kelas X PM 2 SMK Negeri 2 Semarang mendapat tugas untuk membuat cipta karya tari.
Penciptaan suatu karya tari membutuhkan konsep garapan tari. Konsep garapan karya tari adalah proses pembuatan rancangan garapan tari yang akan dibuat agar dalam berkarya nanti mempunyai gambaran jelas. Tahap-tahap dalam proses rancangan pembuatan garapan tari meliputi latar belakang, pemilihan judul dan tema, tujuan dan sasaran serta konsep garapan.
Selain itu, di dalam proses penggarapan karya tari terdapat tahap eksplorasi, penjajakan yaitu merupakan proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon untuk dijadikan bahan dalam berkarya tari, dalam kegiatan eksplorasi dapat menggunakan rangsang pandangvisual, rangsang dengaraudio, rangsang kinestetik, rangsang rabaan.
Proses penciptaan gerak dalam sebuah tari melalui beberapa tahapan, meliputi eksplorasi, komposisi, dan Kreativitas (Hadi, 1996:39–43). Dari uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa penciptaan adalah proses bertahap yang mewujudkan suatu ide menjadi suatu karya melalui proses garap yang panjang yang dilakukan oleh seseorang.
Cipta karya tari dikerjakan oleh satu kelompok yang beranggotakan 6 peserta didik. Peserta didik ditugaskan untuk membuat gerakan yang terdiri dari gerak dasar tari Jawa, Sunda, dan Bali dengan menggunakan pola lantai serta mencari musik yang bertema budaya nusantara dengan durasi minimal tiga menit. Sebelum dilaksanakan Assesmen sumatif tengah semester mata pelajaran seni budaya, peserta didik dibantu oleh guru mata pelajaran untuk melakukan proses latihan dengan cara permainan gerak.
Permainan gerak ini diawali dengan mencipta gerakan dengan hitungan 1 sampai 8 dengan minimal tiga ragam gerak , setelah 6 peserta didik menyelesaikan gerakan, setiap anak wajib membagikan gerakan kepada teman satu kelompok dan ditirukan oleh temannya secara bergantian sampai selesai . Setelah semua gerakan terangkai mereka menentukan iringan musik, membuat pola lantai serta merancang kostum. Ternyata dengan permainan gerak ini mempermudah penciptaan gerak tari dan menghasilkan ragam gerak yang berragam .
Proses pembelajaran dikerjakan pada saat kegiatan belajar mengajar, selain itu peserta didik juga memanfaatkan waktu istirahat atau sesudah pulang sekolah di halaman ataupun ruang kelas serta aula . Mereka bekerja sama untuk mendapatkan hasil karya tari yang maksimal.
Melalui tugas mencari gerakan yang bervariasi dan pola lantai yang kreatif, peserta didik diharapkan mampu menumbuhkan serta memiliki sikap solidaritas yang tinggi, kompak, kreatif, aktif, dan mau bekerja sama dengan teman-temannya.
Guru mata pelajaran seni budaya mendampingi peserta didik dalam permainan penciptaan gerak tari dan memberikan motivasi guna menumbuhan imajinatif dan kreatifitas. Hasil dari metode ini peserta didik lebih banyak ide dan beraneka ragam gerak, serta menghasikan gerak tari dengan durasi lebih dari 3 menit.
Karya cipta tari yang dihasilkan dalam satu kelas terdapat 6 kelompok dan menghasilkan 6 cipta karya tari yang akan mereka tampilkan. Peserta didik sangat antusias dalam kegiatan ini dan dapat menampilkan hasil karya yang menarik, kreatif, dengan pembawaan yang semangat, kompak, serta gembira guna memperoleh nilai yang maksimal. (*/ida)
Guru Seni Budaya SMK Negeri 2 Semarang