RADARSEMARANG.COM, GUNA mewujudkan tujuan pembelajaran dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), guru dan siswa harus mampu mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas. Keduanya sangat kompeten karena dalam unsur pendidikan antara guru dan siswa menunjukkan sistem saling terkait antara satu dengan lainnya.
Pihak siswa akan lebih cepat menguasai materi yang disampaikan guru, jika guru menyajikan materi dengan memanfaatkan media. Selain itu harus ditopang dengan penerapan strategi atau teknik pembelajaran yang memberikan kemudahan saat proses mentranformasikan nilai dalam pembelajaran. Guru juga perlu mengarahkan saat pembelajaran agar siswa lebih interaktif dalam pembelajaran.
Meski begitu, ada beberapa hal yang menyebabkan sulit tercapainya pembelajaran yang berkualitas. Di antaranya faktor penerapan strategi pembelajaran, faktor penggunaan media, dan faktor siswa sendiri. Dari hasil pengamatan menunjukkan khususnya di kelas X5 SMAN 2 Pekalongan saat pembelajaran PPKn berlangsung ada beberapa permasalahan yang muncul antara lain, rendahnya minat belajar siswa, perhatian siswa yang kurang, siswa cenderung ramai, hasil belajar tidak optimal dalam ketuntasannya.
Selain itu dari faktor guru menjadi penyebab mengapa siswa tidak antusias dan cenderung ogah-ogahan mengikuti pelajaran PPKn, karena kurangnya penerapan metode inovatif, kurang membiasakan menggunakan media pembelajaran, serta kurang mengedepankan aktivitas belajar anak.
Bahkan dari pengamatan peneliti saat pembelajaran PPKn berlangsung, antusiasme dan motivasi belajar anak masih rendah.
Hasil belajar siswapun uga belum optimal ketuntasannya. Hal ini dapat dilihat dari dokumen nilai kondisi awal, setelah materi disampaikan siswa. Berdasarkan hasil pengamatan, hasil ulangan awal tentang pemahaman materi Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara bisa mencapai rata-rata 50. Padahal KKM yang ditetapkan adalah 70.
Permasalahan yang ada di kelas ini harus dicari jalan keluarnya untuk menumbuhkan aktivitas belajar peserta didik. Oleh sebab itu diperlukan metode yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran kooperatif yang tepat diterapkan dalam mengatasi masalah tersebut adalah model pembelajaran PBL (Project Based Learning).
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas X5 SMAN 2 Pekalongan. Dengan penerapan model pembelajaran PBL berbantuan power point. Karena dengan model pembelajaran PBL, siswa dilatih berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang sering ditemui di lapangan.
Dengan model pembelajaran ini, siswa diajarkan menemukan sendiri konsep-konsep untuk memecahkan sebuah permasalahan. Siswa diharapkan mampu mengkaji dan menganalisis permasalahan yang sedang terjadi di lapangan. Karena itu, dalam proses pembelajaran, guru diharapkan mampu mengaitkan materi dengan masalah-masalah yang ada. Dengan media pembelajaran berupa power point, untuk mendesain proses pembelajaran yang lebih menarik, sehingga siswa termotivasi mengikuti proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang layak dikedepankan, yaitu 1) apakah penerapan model pembelajaran PBL berbantuan media power point dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas X5 SMAN 2 Pekal0ngan. 2) Hambatan yang ditemui dalam penerapan model pembelajaran PBL berbantuan media power point untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X5 SMAN 2 Pekalongan. 3) Solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas X5 SMAN 2 Pekalongan.
Dengan penerapan model pembelajaran PBL berbantuan media power point, menunjukkan suatu keberhasilan. Sebab setelah diterapkannya model pembelajaran tersebut, hasil belajar PPKn siswa mengalami peningkatan. Hal itu menunjukkan penerapan model pembelajaran PBL berbantuan media power point dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, keberhasilan ini didukung oleh hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Sebagaimana hasil penelitian Oka Weda (2009) yaitu dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatakan aktivitas dan prestasi belajar PKn siswa. Penelitian Budi Mahendri (2009) yaitu menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn siswa, serta keberhasilan penelitian dengan didukung dengan penggunaan media pembelajaran ini didukung oleh hasil penelitian Agastya Putra (2012) yaitu bahwa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multi media dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. (ks/ida)
SMA Negeri 2 Pekalongan