RADARSEMARANG.COM, Perkembangan teknologi berjalan dengan cepat. Semua aspek kehidupan bahkan sudah menggunakan teknologi sebagai penunjangnya. Terutama pada bidang pendidikan. Pendidik harus mampu menggunakan teknologi dengan andal. Dalam bentuk media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan sarana yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seorang pendidik dengan peserta didik (Vannisa Aviana Melinda, I Nyoman Sudana Degeng 2017). Media pembelajaran merupakan alat untuk membantu memperlancar komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Sehingga proses pembelajaran berjalan efektif dan berhasil (Susanto, 2014: 315) dengan memperjelas makna pesan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran (Kustandi, Cecep, 2011: 7).
Pendidik dituntut untuk kreatif dalam menentukan media pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik. Hal itu agar materi muatan pelajaran yang disampaikan dapat dipahami dengan maksimal. Oleh karena itu, pada jenjang sekolah dasar dibutuhkan media penunjang untuk membantu proses pembelajaran supaya berjalan dengan menyenangkan dan menarik minat belajar peserta didik.
Power point adalah media yang sering dijumpai dan sering digunakan dalam berbagai kesempatan. Mulai untuk presentasi, seminar, maupun proses pembelajaran. Microsoft Power Point merupakan program presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft Office dan ditampilkan ke layar menggunakan bantuan LCD proyektor (Hujair, 2013: 135) yang dapat digunakan untuk presentasi maupun media pembelajaran di sekolah.
Hasil belajar PPKn peserta didik pada tindakan I diperoleh rata-rata nilai 71 dengan 17 peserta didik yang mencapai ketuntasan dan 6 peserta didik belum mencapai ketuntasan dengan persentase sebesar 73 persen. Meskipun sudah mengalami peningkatan dari kondisi sebelumnya, tetapi persentase belum maksimal. Pada tindakan II dilaksanakan perbaikan tindakan dan memperoleh rata-rata nilai hasil belajar sebesar 83 dengan 20 peserta didik yang mencapai ketuntasan dan 3 peserta didik belum mencapai ketuntasan dengan persentase sebesar 87 persen. Hal tersebut telah mencapai indikator pencapaian penelitian yang telah ditetapkan dengan persentase ketuntasan ≥ 80 persen dengan KKM 70.
Berdasarkan hasil diatas, peserta didik berusaha yakin memperoleh nilai terbaik. Terlihat dari peningkatan hasil belajar kognitif dari setiap tindakannya. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan media audio visual. Sehingga peserta didik mampu memahami materi dari penjelasan guru dan gambar visual pada slide power point. Slide power point membantu mempresentasikan pesan yang disampaikan guru dapat ditangkap oleh indera penglihatan dan pendengaran dengan rangsangan-rangsangan multimedia berupa teks, audio, visual, dan video (Muthoharoh, 2019: 24).
Media pembelajaran yang digunakan guru mampu membangun interaksi yang baik. Sehingga dalam proses pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan. Peserta didik aktif berpendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan saat proses pembelajaran. Ini menunjukkan peningkatan partisipasi peserta didik dengan penggunaan media audiovisual dalam belajar (Hendrawan, 2017: 611).
Nilai rata-rata kelas pada muatan pelajaran PPKn meningkat seiring dengan ketekunan peserta didik mengumpulkan tugas tepat waktu. Keinginan peserta didik untuk memperoleh nilai tinggi mampu meningkatkan persentase ketuntasan minimal mencapai 87 persen. Dapat disimpulkan bahwa menggunakan media audiovisual power point mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas I SD Negeri 1 BengleTahun pelajaran 2021/2022. Media audio visual power point mampu menjelaskan materi muatan pelajaran IPS secara maksimal. Karena menampilkan gambar visual, teks penjelas dan suara. Sehingga aspek pengetahuan yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Penggunaan media audiovisual power point dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas I SD Negeri 1 Bengle. Hasil belajar kognitif peserta didik melebihi kriteria ketuntasan minimal yakni 70. Dari 10 peserta didik yang mencapai KKM pada pra tindakan menjadi 17 peserta didik yang mencapai ketuntasan karena sudah sama atau melebihi KKM pada tindakan I dan menjadi 20 peserta didik yang mencapai ketuntasan melebihi KKM dari 23 peserta didik. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan mendapatkan bimbingan dari guru dan mendapatkan remedial. Setelah diterapkannya media audio visual power point menunjukkan peningkatan hasil belajar PPKn peserta didik. (kj2/fth)
Guru SDN 1 Bengle Kec. Wonosamodro, Boyolali