27 C
Semarang
Sabtu, 2 Desember 2023

Lebih Asyik Mencari Mean, Median, dan Modus, dengan Bermain Mata Dadu

Oleh : Wulan Dhari S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MATA pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik dari mulai SD, untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif (Depdiknas dalam Hamzah dan Muhlisrarini 2014:48).

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas dari permasalahan yang berhubungan dengan matematika. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan membangun daya pikir manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka proses pembelajaran matematika harus berfokus pada pemecahan masalah matematika sehingga membangun daya pikir peserta didik sejak di Sekolah Dasar.

Banyak orang memandang matematika sebagai bidang studi yang sulit bagi siswa SD, SMP maupun SMA. Bahkan bagi mahasiswa perguruan tinggi. Meski demikian, semua orang harus mempelajarinya, karena matematika merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya membaca, bahasa, dan menulis. Untuk memenuhi tercapainya tujuan pembelajaran matematika, seorang guru hendaknya menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat membentuk, menemukan, dan mengembangkan pengetahuannya.

Penulis saat memberikan materi statistika data mencari mean, median, dan modus pada peserta didik kelas 6 SDN 1 Pandes, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, menugaskan mereka untuk membawa/membuat mata dadu. Nilai rata-rata atau mean, bisa dihitung dengan cara menjumlahkan keseluruhan data kemudian dibagi dengan banyaknya data. Untuk mencari nilai tengah atau median, paling mudah adalah mengurutkan nilai dari yang terkecil ke terbesar. Setelah data sudah urut, carilah nilai tengah dari data tersebut.

Namun cara mencari nilai median pada data ganjil dan genap berbeda. Pada data ganjil, dapat membagi dua data tersebut dan akan ada nilai sisa. Nilai tersebut adalah median dari data ganjil. Sedangkan cara mendapatkan nilai modus adalah melihat data atau objek yang paling sering muncul dalam sebuah data.

Langkah pertama, adalah membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Kemudian peserta didik mulai melempar mata dadu dan mencatat mata dadu yang muncul pada beberapa kali pelemparan. Setelah itu masing-masing kelompok mulai menghitung mean, median, dan modus. Guru selalu membimbing peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Kemudian masing-masing kelompok memaparkan hasil kerjanya, dan kelompok lainnya memberikan tanggapan. Karena pelemparan mata dadu antara kelompok yang satu dengan kelompok lain berbeda, sehingga semua peserta didik dapat berpikir kritis menghitung mean, median, dan modus.

Dengan adanya kegiatan bermain mata dadu, peserta didik dapat memahami materi, tertarik, termotivasi, sehingga pembelajaran matematika menjadi mengasyikkan tidak menjadikan momok yang menakutkan bagi peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat Kolb (1949) mendefinisikan belajar matematika sebagai proses memperoleh pengetahuan yang diciptakan atau dilakukan oleh peserta didik itu sendiri melalui transformasi pengalaman individu. Maka peserta didik harus diberi kesempatan seluas-luasnya mengonstruksi sendiri pengetahuan yang dipelajari sambil didorong untuk aktif berinteraksi dengan lingkungan belajarnya. Dengan begitu, dapat memperoleh pemahaman yang lebih tinggi dari sebelumnya. (kd/ida)

Guru SDN 1 Pandes, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya