26 C
Semarang
Senin, 11 Desember 2023

Picture Word Inductive Model Tingkatkan Keterampilan Menulis Teks Deskripsi

Oleh : Catur Kurniawati S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PROSES pembelajaran menulis teks yang berlangsung di kelas VII G SMP Negeri 20 Semarang selama ini memperlihatkan hasil yang tidak memuaskan. Data nilai ulangan bahasa Indonesia untuk materi teks deskripsi keterampilan menulis menunjukkan hasil yang sangat rendah. Dari 32 peserta didik, hanya 12 peserta didik (38 persen) yang tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

Untuk mengatasinya, maka pada pembelajaran bahasa Indonesia guru menerapkan Picture Word Inductive Model untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, khususnya keterampilan menulis materi teks deskripsi. Adapun tujuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tersebut adalah untuk mengembangkan kosakata, konsep tentang kata-kata, kalimat dan struktur paragraf. Dengan menggunakan strategi ini, diharapkan membantu peserta didik kelas VII G SMP Negeri 20 Semarang dalam membangun kosakata dan memiliki kemampuan menulis teks deskripsi dengan baik.

Picture Word Inductive Model adalah sebuah model pembelajaran yang sangat cocok untuk diaplikasikan dalam proses belajar mengajar. Calhoun dalam Simarmata (Simarmata, 21) menyatakan, Picture Word Inductive Model adalah strategi yang berorientasi inkuiri menggunakan gambar yang berisi objek yang familiar dan kegiatan yang familiar untuk memperoleh kata. Picture Word Inductive Model adalah sebuah model pembelajaran yang menggunakan kata dan gambar untuk merangsang kemampuan siswa untuk berpikir secara induktif dari pemikiran yang spesifik (melihat gambar dan kata) ke pemikiran umum (membuat kata-kata yang tersedia menjadi sebuah karangan).

Picture Word Inductive Model adalah model pembelajaran yang tepat digunakan guru untuk mentransfer ilmu kepada peserta didik, khususnya dalam kegiatan menulis teks deskripsi dengan cara mengembangkan kosa kata dengan cara melihat gambar. Kemudian mengembangkan kata tersebut menjadi kalimat kemudian dikembangkan lagi menjadi paragraf.

Dalam pembelajaran materi teks deskripsi tersebut, langkah-langkahnya sebagai berikut, pertama, guru menayangkan gambar objek orang Lionel Messi di layar, peserta didik mengamati gambar objek tersebut dengan saksama. Kedua, peserta didik menuliskan kata benda sebanyak mungkin dari gambar yang mereka lihat, bagian-bagian apa yang dapat mereka lihat dan memberi waktu untuk berpikir tentang apa yang mereka lihat. Ketiga, peserta didik menuliskan kata sifat objek benda yang mereka lihat sebanyak mungkin, mendata kejadian, situasi yang menerangkan kata benda yang telah dituliskan sebelumnya.

Peserta didik bisa menuliskan kata sifat yang muncul di dalam pikiran mereka setelah melihat gambar, meskipun kata sifat tersebut tidak menjelaskan gambar tersebut. Keempat, peserta didik diajak bersama-sama menuliskan frase benda-benda dan kejadian yang sudah diidentifikasi tersebut. Lalu, peserta didik diminta untuk mengklasifikasi benda–benda yang sudah diidentifikasi berdasarkan kondisi atau situasi. Kelima, setelah menuliskan frase benda, peserta didik diminta menuliskan kalimat demi kalimat hingga terbantu menyusun paragraf dengan baik kemudian menjadi teks deskripsi.

Dengan menerapkan Picture Word Inductive Model dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi teks deskripsi, para peserta didik tampak bersemangat dalam menulis teks deskripsi karena merupakan suatu model pembelajaran yang tepat digunakan guru dalam kegiatan menulis dengan cara mengembangkan kosakata dengan cara melihat gambar kemudian mengembangkan kata tersebut menjadi kalimat kemudian dikembangkan lagi menjadi paragraf. Hasil yang dicapai pada pembelajaran ini sangat memuaskan karena nilai di atas KKM 86 persen. (ump2/ida)

Guru Bahasa Indonesia SMPN 20 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya