RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar menjadi bekal awal dalam mengembangakan kemampuan belajar Matematika. Oleh karena itu konsep dasar matematika di tingkat sekolah dasar kelas rendah harus diberikan sebaik mungkin sebagai bekal di sekolah berikutnya sehingga siswa dengan mudah menerima materi berikutnya. Apalagi di situasi sekarang ini masa pandemi anak belajar dari rumah menjadikan guru mencari cara/teknik bagaimana pembelajaran dari rumah bisa dilaksanakan, orang tua bisa mengawasi dan juga membimbingnya.
Mata pelajaran Matematika bersifat abstrak dapat menjadikan anak sulit untuk memahaminya. Salah satu ketrampilan matematika yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar adalah kemampuan dalam melakukan operasi hitung khususnya perkalian.
Perkalian merupakan proses aritmatika dasar dimana satu bilangan di lipatgandakan sesuai dengan bilangan pengalinya. Menurut Auliya (2009:8) perkalian merupakan operasi penjumlahan yang diulang-ulang. Oleh karena itu penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan konsep-konsep matematika harus dipahami dengan betul sejak dini dandiperlukan cara/teknik atau metode tertentu agar anak memahaminya.
Hal ini karena konsep-konsep dalam matematika merupakan suatu rangkaian sebab akibat. Sehingga pemahaman yang salah terhadap suatu konsep, akan berakibat pada kesalahan pemahaman terhadap konsep-konsep selanjutnya.Faktanya, AxB = BxA hanya merupakan kesamaan pada tataran hasil komputasi saja, dan kondisi ini menunjukkan berlakunya sifat pertukaran (komutatif) dalam perkalian bilangan bulat.
Matematika akan menarik,anak menjadi senang untuk belajar matematika dan hasil belajarakan maksimal diperlukan cara/teknik khusus. Pemahaman terhadap metode serta strategi pembelajaran dan amplikasinya sangat penting bagi guru.Khususnya pada pembelajaran Matematika di SD kelas rendah.
Ada beberapa siswa kelas 1 pada SD Negeri Bojonggede yang mengalami kesulitan pada mata pelajaran Matematika terutama pada perkalian dasar, sulit untuk memahami dan menghafalkan perkalian dasar 1 sampai dengan 10. Ada banyak teknik untuk meningkatkan pemahaman perkalian dasar pada siswa kelas 1 pada SD Negeri Bojonggede, sehingga anak hafal perkalian dasar,salah satu diantaranya yaitu dengan menggambar garis vertikal(tegak) dan horisontal(mendatar).
Misalnya 2×4=….,kita menggambar garis 2 garis tegak (vertikal) lalu tepat pada garis tegak kita gambar 4 garis mendatar kemudian kita amati titik potong antara garis tegak dan garis mendatar. Ternyata ada ada 8 titik potong.Maka akan ditemukan angka 8,jadi 2×4=8. ;3×5=…., kita menggambar 3 garis tegak, lalu tepat pada garis tegak tersebut kita gambar 5 garis mendatar, kemudian dihitung jumlah titik potong antara garis tegak dan mendatar ternyata ada 15. Maka ditemukan angka 15,jadi 3×5=15.Begitu seterusnya dengan perkalian dasar bilangan yang lain.
Dengan menggambar garis tegak dan mendatar kemudian menghitung jumlah titik potonganya maka anak memperoleh pengalaman dan meningkat pemahamannya pada perkalian dasar 1 sampai dengan 10. Dengan cepat anak menjawab pertanyaan guru. Anak dengan asyiknya menggambar garis tegak dan mendatar pada kertas buram atau HVS menghitung jumlah titik potongnya, menemukan jawabanya dengan benar. Dengan melakukan seperti itu berulang –ulang anak di kelas rendah akan mudah memahami perkalian dasar.
Teknik semacam ini akan mempermudah pemahaman anak dalam mengenal perkalian dasar dikelas rendah. Jadi dengan teknik menggambar garis tegak dan garis mendatar akan meningkatkan pemahaman anak tentang perkalian dasar di kelas rendah. Dengan menggunakan metode ini siswa kelas 1 pada SD Negeri Bojonggede dapat belajarm menghitung perkalian dasar dengan gembira dan dengan hasil yang memuaskan, mereka tidak mengalami kesulitan lagi dalam belajar menghitung. (kd/zal)
Guru SDN Bojonggede, Kendal