31 C
Semarang
Minggu, 3 Desember 2023

Belajar Semakin Asyik dan Menarik Melalui Model Pembelajaran VAK

Oleh : Kusmiati Andraeny, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pada masa pandemi ini, pembelajaran tatap muka sangat terbatas dan harus mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat. Setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok untuk PTM dan daring secara bergantian. Hal ini membuat kegiatan belajar mengajar kurang efektif dan membuat siswa pasif karena ketika pembelajaran melalui PTM terbatas maupun daring banyak sisa waktu siswa di rumah yang digunakan untuk bermain gadget dari pada untuk belajar.

Ketertarikan siswa pada gadget dari pada belajarpun terjadi di kelas II SDN Karanggeneng 01 Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang. Apalagi untuk menulis tulisan tegak bersambung, siswa sangat kesulitan untuk melaksanakannya. Seperti pada KD 4.7 Menulis dengan tulisan tegak bersambung menggunakan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama diri) serta tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya dengan benar.

Setiap belajar menulis tulisan tegak bersambung, sebagian besar siswa merasa keberatan untuk melaksanakannya. Mereka beralasan karena menulis tegak bersambung itu sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu, penulis mencoba model pembelajaran VAK agar semua siswa kelas II di SDN Karanggeneng 01 Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang tertarik dan mau belajar menulis tulisan tegak bersambung, seperti ketertarikan mereka terhadap gadget.

Menurut Russel (2011:40), model pembelajaran VAK yaitu suatu model pembelajaran dengan memanfaatkan potensi/gaya belajar yang dimiliki dengan cara melatih dan mengembangkan secara optimal gaya belajar agar hasil belajar meningkat. Model pembelajaran VAK merupakan model pembelajaran yang mengoptimalkan gaya belajar berupa visual, auditory, dan kinestetic. Gaya belajar setiap siswa berbeda-beda sesuai minat dan bakat mereka masing-masing. Dengan menggabungkan ketiga gaya belajar tersebut, maka semua kebutuhan gaya belajar siswa terpenuhi, sehingga semua siswa tertarik mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan senang hati.

Setelah penulis menggunakan model pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinestetic) dalam menulis tulisan tegak bersambung, semangat belajar siswa meningkat dan suasana belajar siswa semakin asyik dan menarik. Siswa mau memperhatikan cara menulis tulisan tegak bersambung dan mau mempraktikkannya. Mereka bahkan minta diberi PR untuk menulis lagu dengan tulisan tegak bersambung.

Langkah-langkah model pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinestetic) sebagai berikut: pertama, siswa melihat tayangan video berupa gerak dan lagu yang mereka suka. Kedua, siswa menirukan gerak dan lagu melalui video yang mereka lihat. Ketiga, siswa memperhatikan guru menjelaskan cara menulis tulisan tegak bersambung dengan penggunaaan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan, nama hari, nama diri). Keempat, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelima, setiap kelompok menuliskan syair lagu yang sudah mereka lihat dan dengar melalui video dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital. Keenam, siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil tulisan tegak bersambung yang mereka buat. Ketujuh, Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan dari presentasi kelompok yang maju. Kedelapan, guru mengoreksi, memberi penguatan dengan jawaban yang benar dari hasil presentasi dan tanggapan siswa dalam menulis tulisan tegak bersambung.

Dari model pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinestetic) untuk menulis tulisan huruf tegak bersambung, penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa semakin tertarik untuk belajar menulis tulisan huruf tegak bersambung. Mereka asyik mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir. Sehingga hasil tulisan dan pemahaman mereka tentang tulisan huruf tegak bersambung menjadi lebih baik dari sebelumnya. (wa1/ton)

Guru SDN Karanggeneng 01, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya