RADARSEMARANG.COM, PADA semester II tahun pelajaran 2021/2022 SMPN 2 Patean Kendal diizinkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal melakukan pembelajaran tatap muka 50 persen bergiliran dengan sistem siswa nomor absen 1-15 masuk, siswa nomor 16-30 belajar secara daring. Sistem pembelajaran seperti ini, penulis menerapkan pembelajaran dengan teknik Tree Diagram.
Tree Diagram atau Diagram Pohon adalah satu satu alat yang digunakan untuk membagikan kategori-kategori besar ke dalam tingkat yang lebih kecil atau terperinci.
Seperti namanya, Diagram Pohon berbentuk seperti pohon yang memiliki satu batang dahan yang mencabang dua atau lebih. Demikian juga dengan suatu permasalahan yang ingin kita bahas dengan menggunakan Diagram Pohon, yaitu terdiri dari satu Kategori atau Item besar yang kemudian dibagikan menjadi dua cabang atau lebih yang lebih terperinci. Hal ini dapat membantu kita dalam menyederhanakan suatu permasalahan yang kompleks ataupun mempermudah kita untuk mendapatkan gambaran pada suatu permasalahan yang kita hadapi (https://ilmumanajemenindustri.com).
Beberapa Kegunaan Diagram Pohon dalam Industri diantaranya adalah sebagai berikut, 1) Membantu untuk menemukan akar permasalahan; 2) Curah pendapat (brainstorming) untuk mendapatkan solusi; 3) Menjelaskan langkah-langkah atau perincian kepada orang lain; 4) Mengidentifikasikan ruang lingkup sebuah proyek; 5) Menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah; dan 6) Untuk menganalisa suatu proses pekerjaan secara terperinci.
Langkah-langkah untuk menyiapkan Diagram Pohon (Tree Diagram) sebagai berikut, 1) Tuliskan topik yang ingin dibahas, contohnya seperti permasalahan yang ingin diselesaikan, proyek yang direncanakan ataupun nama proses yang ingin dianalisis; 2) Kembangkan topik tersebut dengan menanyakan pertanyaan selanjutnya seperti “Apa penyebab masalah ini terjadi?”, “Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan proyek ini”, “Mengapa hal ini bisa terjadi” dan lain sebagainya. Gunakan pertanyaan “Apa” dan “Mengapa”;
3) Gunakan cara curah pendapat atau brainstorming untuk mengembangkan semua kemungkinan pertanyaan dan jawabannya hingga menemukan solusi ataupun akar permasalahannya; 4) Lakukan pemeriksaan ulang diagram pohon tersebut apakah semua yang tertulis diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang bersangkutan dan apakah cukup untuk menemukan akar permasalahannya.
Pengalaman penulis menerapkan pembelajaran dengan teknik Tree Diagram mata pelajaran IPS Bab IV Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Setelah melakukan kegiatan pendahuluan (apersepsi) serta menyampaikan tujuan atau topik pembelajaran pada siswa, maka tahapan berikutnya yang perlu ditempuh dalam pembelajaran melalui teknik Tree Diagram adalah sebagai berikut, 1) Membentuk kelompok 3 kelompok yang anggotanya 5 siswa secara heterogin; 2) Guru menjelaskan materi pembelajaran secara garis besar; 3) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan secara berkelompok yaitu membaca Buku Siswa Bab 4 halaman 193-271 kemudian menuangkannya dalam Diagram Pohon (Kelompok A: Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia; Kelompok B: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan; dan Kelompok C: Tumbuh dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan); 4) Guru menunjuk salah kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas, kelompok yang lain menanggapi; 5) Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa; 6) Guru memberikan evaluasi; 7) Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan siswa membuat kesimpulan.
Setelah pembelajaran selesai, penulis memberikan kuis untuk penilaian formatif dan meminta siswa memberikan komentar berkaitan dengan pembelajaran dengan teknik Tree Diagram. Hasil penilaian sangat memuaskan, karena dari 90% siswa tuntas belajar dengan rata-rata mencapai 85, dan 95% siswa menyatakan sangat senang dengan proses pembelajaran dengan teknik Tree Diagram. (*/ida)
Guru IPS SMPN 2 Patean Kendal