RADARSEMARANG.COM, PROSES belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Keberhasilan pembelajaran kepada peserta didik sangat ditentukan oleh guru, karena guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus merupakan pusat inisiatif pembelajaran. Itulah sebabnya, guru harus senantiasa mengembangkan kemampuan dirinya. Guru perlu memiliki standar profesi dengan menguasai materi serta strategi pembelajaran dan dapat mendorong siswanya untuk belajar bersungguh-sungguh.
Untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam suatu rangkaian kegiatan pendidikan dan pembelajaran, seorang guru dituntut untuk memiliki kualifikasi tertentu yang disebut juga kompetensi, yakni kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajibannya secara layak dan tanggung jawab secara professional.
Guru profesional adalah guru yang mempunyai kemampuan dan keahlian khusunya dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru dengan kemampuan maksimal. (Huda, 2018). Salah satunya dalam hal absensi, dimana absensi yang sering digunakan oleh kebanyakan tenaga pendidik yaitu absensi manual yaitu dengan mencatat dan memanggil setiap anak.
Absensi merupakan salah satu hal yang penting dalam pembelajaran, selain menjadi bukti bahwa siswa tersebut telah hadir dalam suatu pelajaran akan tetapi menjadi salah satu pertimbangan bagi guru untuk menentukan sikap dari setia siswa, apakah siswa tersebut dapat disebut rajin bersekolah dan tidak membolos atau tanpa keterangan.
Maka dari itu untuk meningkatkan motivasi belajar dari peserta didik atau membentuk mood peserta didik, dari awal masuk kelas penulis membuat satu media pendukung yaitu Papan Absensiku. Adapun langkah pertama yang harus disiapkan yaitu menyiapkan beberapa lembar kertas karton atau asturo, sterofom 2 lembar, stik eskrim, lem, gunting dan alat yang dibutuhkan lainnya.
Sedangkan cara membuatnya yaitu lapisi setiap sterofom dengan menggunakan satu lembar asturo, kemudian satukan dua sterofom yang telah dilapisi dengan kertas asturo, tujuanya agar papan absensi terlihat lebih kokoh dan lebar. Kemudian buat stik absensi dengan menggunakan kertas asturo, bisa dibentuk bunga dan pada bagian tengah ditempel dengan foto setiap anak dan nama singkat.
Setelah semua stik siap, maka langkah selanjutnya membuat kolom atau kantung tempat memasukan stik absensi dengan menggunakan kertas asturo yang di potong dan digulung. Bagian bawahnya ditutup dan ukuranya bisa disesuaikan dengan ukuran stik absensi yang telah dibuat dan buat sebanyak jumlah siswa dalam satu kelas. Setelah semua bahan siap maka tempel setiap kolom absensi dan beri nomer urut diatasnya, agar setiap anak nantinya memasukan stik absensi sesuai dengan nomer urut atau nomer absennya masing-masing.
Lalu langkat terkahir yaitu menghias papan absensi dengan menambahkan beberapa kata-kata misal, Papan Absensiku. Dan papan absensi pun siap digunakan untuk memberikan inovasi baru dalam hal absensi kelas, dan cara penggunaannya yaitu setiap anak yang masuk kelas saat berangkat sekolah maka dia harus mencari stik absen yang tertempel foto siswa tersebut, kemudian stik absensi dimasukan ke dalam kolom dengan nomer absen siswa tersebut.
Dapat disimpulkan dengan penggunaan media pendukung Papan Absensiku, peserta didik kelas 5 di MIS Pacar mejadi lebih semangat untuk datang kesekolah. Terlihat dari kehadiran sebelum jam 07.00 WIB. Dan juga dengan menggunakan media ini siswa termotivasi untuk rajin berangkat sekolah dan tidak membolos. (cd2/zal)
Guru MIS Pacar, Kab. Pekalongan