RADARSEMARANG.COM, Dalam dunia pendidikan, karakter adalah salah satu hal yang harus diperhatikan oleh kita semua. Karakter adalah salah satu modal pembentuk pribadi yang baik, bijaksana, bertanggung jawab, jujur dan dapat menghargai satu dengan yang lainnya.
Pendidikan karakter sangat penting, karena pada era modern sekarang ini banyak anak yang memiliki karakter yang cukup buruk karena pengaruh teknologi yang sangat pesat dan semakin maju menjadikan perkembangan karakter anak semakin buruk. Salah satu tempat untuk menanamkan karakter pada anak adalah sekolah.
Menurut Samani dan Hariyanto (2013:45) pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati,pikir,raga serta rasa dan karsa.
Sedangkan menurut Wibowo (2013 : 40) pendidikan karakter adalah suatu pendidikan yang digunakan untuk menanamkan dan mengembangkan karakter kepada peserta didik.Sehingga mereka memiliki karakter yang luhur. Setelah memiliki karakter dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat.
Pembelajaran IPA mempunyai tiga unsur penting yaitu pengetahuan, proses, dan sikap. Pertama, aspek pengetahuan dalam pembelajaran IPA membantu peserta didik mengerti gejala alam, hukum-hukum alam dan teori yang mendasarnya. Dengan mengerti hukum dan teori IPA peserta didik dibantu lebh mengerti alam dan kehidupannya secara benar.
Peserta didik dibantu lebih mengerti alam dan kehidupan secara benar. Kedua, aspek proses dalam pembelajaran IPA membantu peserta didik memahami dan menjalankan keterampilan dan cara kerja sains. Peserta didik dibantu untuk mengerti bagaimana seorang ilmuan melakukan percobaan dan mengambil keputusan.
Ketiga, aspek sikap dalam pembelajaran IPA untuk membantu peserta didik memiliki dan mengembangkan sikap belajar IPA seperti sikap jujur, disiplin, teliti, objektif, daya tahan dalam menyelesaikan persoalan yang sulit, dan bekerja sama dengan orang lain secara terbuka.
Dalam kedua langkah proses dan sikap, peserta didik dapat menggunakan apa yang diketahui dan dialami dalam proses belajar sains untuk hidupnya sehari-hari dan hidup bersama orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA baik melalui aspek pengetahuan, proses dan sikapnya dapat membantu penanaman nilai kehidupan kepada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran IPA dapat membantu pendidikan karakter pada peserta didik tanpa harus menambahkan materi khusus dalam bahan yang diajarkan atau yang sedang dipelajari.
Penguatan karakter melalui kegiatan belajar mengajar di kelas harus dilakukan oleh semua guru. Penguatan karakter peserta didik pada pembelajaran IPA di SMPN 3 Patean dilakukan melalui pembelajaran IPA materi pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem.
Materi ini diajarkan kelas VII di semester II. Melalui pembelajaran tersebut dapat ditanamkan kepada peserta didik nilai religius, jujur, disiplin, mandiri, kerja keras, bertanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, peduli lingkungan, pantang menyerah, demokratis, teliti, kritis, serta kreatif.
Bukti peserta didik telah mampu menanamkan nilai karakter yaitu pada saat mengerjakan soal-soal dan ulangan harian peserta didik mampu mengerjakan soal-soal dengan jujur, mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, dan berdiskusi kelompok tepat waktu.
Berani memberikan jawaban mengenai pertanyaan yang diajukan guru dan peserta didik lain dan peduli terhadap lingkungan disekitar seperti membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar tidak memcemari lingkungan.
Untuk memperbaiki kualitas dari hasil pendidikan, pendidikan karakter adalah suatu yang penting untuk segera dilaksanakan. Karakter yang dapat ditanamkan melalui pembelajaran di SMP adalah antara lain religius, jujur, disiplin, mandiri, kerja keras, bertanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, peduli lingkungan, pantang menyerah, demokratis, teliti, kritis, serta kreatif. (nov2/lis)
Guru SMPN 3 Patean, Kendal