RADARSEMARANG.COM, Dalam proses kegiatan belajar mengajar (PKBM) guru menggunakan sumber belajar, media, alat peraga, metode dan model pembelajaran. Penggunaan tersebut bertujuan agar materi pembelajaran yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.
Salah satu indikator keberhasilan pemahaman materi pembelajaran yaitu ditunjukkan dengan hasil penilaian yang sama atau lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Salah satu yang memiliki peran penting untuk mencapai KKM adalah penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran memiliki fungsi antara lain sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan pembelajaran sehingga dapat menentukan langkah dan segala sesuatu yang dibutuhkan.
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa kelas I SD Negeri Satriyan 01 Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang pada Kompetensi Dasar Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan perintah, dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah, tema Keluargaku subtema Kebersamaan dalam keluarga, kurang memuaskan.
Rata-rata hasil belajar siswa masih jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Aktivitas siswa kurang, daya dukung pembelajaran belum memadahi dan model pembelajaran yang digunakan belum tepat. Sehingga penulis berupaya menggunakan model pembelajaran yang cocok untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penulis mencoba menggunakan model pembelajaran Example non Example. Alasan pemilihan model pembelajaran tersebut karena aktivitas siswa yang maksimal sehingga diharapakan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Model Example non Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran. Model Example non Example bertujuan mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.
Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam gambar (Wina Sanjaya, 2005 : 24).
Model pembelajaran Example non Example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran (Sanjaya, 2006 : 45). Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran Example non Example diharapkan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam menurut Buehl (1996) dan Sanjaya (2005 : 78).
Langkah-langkah pembelajaran Example non Example yaitu pertama, guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kedua, guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui OHP. Ketiga, guru memberi petunjuk dan memberi kesimpulan pada siswa untuk memperhatikan atau menganalisis gambar.
Keempat, melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas. Kelima, tiap kelompok diberi kesempatan membacakan diskusinya. Keenam, melalui komentar atau diskusi siswa guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai dan menyimpukan.
Model pembelajaran Example non Example mampu memaksimalkan aktivitas siswa kelas I SD Negeri Satriyan 01, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat. (mn1/lis)
Guru Kelas SD Satriyan 01 Kec. Tersono, Kabupaten Batang