RADARSEMARANG.COM, Banyak faktor yang menyebabkan kondisi siswa kurang aktif ataupun hasil belajarnya rendah. Salah satu faktornya bisa dari model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang menarik, dimana proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah.
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah banyak di antara mereka kurang fokus dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Perlu metode dan teknik yang tepat untuk diterapkan. Tidak semua topik pembahasan dan materi IPS menarik bagi siswa. Model pembelajaran kali ini mencoba siswa tidak cepat bosan, aktif, dan fokus pada materi serta menggali potensi terbaiknya. Apa bisa? Tidak perlu berkecil hati, mari kita buktikan.
Berdasarkan masalah tersebut proses pembelajaran dengan menerapkan model discovery learning dengan media kartu jodoh untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran IPS materi Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Tempuran.
Menurut Efendi (dalam Nabila, 2018:22) discovery learning merupakan suatu pembelajaran yang melibatkan paserta didik dalam pemecahan masalah untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Media kartu jodoh ini menggunakan kartu- kartu yang berisi gambar, pernyataan dan pertanyaan.
Siswa secara berkelompok mediskusikan kartu-kartu yang sudah dipersiapkan oleh guru, dengan cara memasangkan/menjodohkan kartu-kartu tersebut kemudian ditempelkan pada kertas manila untuk dipresentasikan.
Bagi kelompok yang lebih cepat dan benar akan mendapatkan poin lebih tinggi. Keaktifan peserta didik pada saat pembelajaran di awal materi Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif masih cukup rendah. Hal ini dilihat dari masih sangat sedikitnya peserta didik yang mau bertanya, bekerja dalam kelompok ataupun menjawab pertanyaan dari guru. Dengan penerapan model pembelajaran discovery learning dengan media kartu jodoh, dari pertemuan pertama ke pertemuan berikutnya terlihat adanya peningkatan keaktifan peserta didik.
Pada awal pembelajaran guru menayangkan gambar dan video tentang bentuk interaksi sosial, peserta didik terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Di samping itu siswa banyak yang bertanya tentang gambar tersebut. Pada saat diskusi siswa terlihat aktif dalam mengerjakan LK yang diberikan bersama kelompoknya, mereka mulai asyik dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugasnya.
Selain peningkatan keaktifan siswa, ternyata hasil belajar pun juga meningkat. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai post tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Rata-rata nilai ulangan harian mengalami peningkatan dari nilai rata-rata ulangan pada materi sebelumya yaitu 58,5 menjadi 70,4. Pada materi sebelumnya guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Dari sini terlihat adanya perbedaan hasil belajar setelah guru menerapkan model pembelajaran discovery learning dengan media kartu jodoh. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembelajaran dengan media kartu jodoh dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Keaktifan siswa meningkat dilihat dari semakin banyaknya peserta didik yang mau bertanya, menjawab pertanyaan dari guru, mau maju untuk presentasi. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan.
Dampak dari penerapan media kartu jodoh membuat siswa menjadi lebih percaya diri, tidak takut untuk bertanya. Siswa juga lebih aktif dalam berdiskusi dalam mengerjakan tugas. Guru menjadi lebih bersemangat dalam pembelajaran dikarenakan merasa proses pembelajaran berhasil ditandai peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. (mn1/lis)
Guru IPS SMPN 3 Tempuran, Kabupaten Magelang