RADARSEMARANG.COM, METODE pembelajaran jarak jauh secara daring sampai saat ini menjadi metode yang paling direkomendasikan untuk menjamin pembelajaran tetap terlaksana. Meski banyak kendala dalam pelaksanaan pembelajaran melalui gawai, guru tetap diwajibkan memberikan bimbingan secara online.
Pembimbingan dapat dilakukan dengan lembar kontrol dari tugas-tugas yang diberikan kepada siswa. Guru juga harus memiliki strategi yang mampu memotivasi dan menggerakkan siswa mengerjakan tugas yang diberikan agar memahami materi dengan baik.
Pembelajaran jarak jauh yang sudah berlangsung selama satu setengah tahun membuat siswa jenuh dan mengalami kesulitan belajar. Hal tersebut juga dialami oleh siswa kelas 4 SDN Banyurojo 1 Mertoyudan Magelang yang malas mengerjakan tugas dan kesulitan belajar memahami materi pelajaran Bahasa Indonesia khususnya KD 3.1 mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual. Akibat kejenuhan dan kesulitan siswa dalam belajar, capaian belajar di bawah kriteria ketuntasan minimal kelas sebesar 75.
Hal tersebut menjadi tantangan bagi guru untuk mencari teknik atau metode yang dapat meningkatkan minat siswa dan mudah memahami materi tentang mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung dari teks tertulis. Oleh karena itu guru sebaiknya berusaha untuk menggugah minat belajar siswa agar bergairah mengikuti pembelajaran dan mampu memahami materi pelajaran tentang gagasan pokok teks.
Pada materi Bahasa Indonesia SD kelas 4 siswa telah diajarkan menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung teks tertulis. Namun, siswa masih mengalami kesulitan menentukan atau menuliskan gagasan pokok dan gagasan pendukung suatu teks. Maka penulis berusaha menciptakan pembelajaran yang menarik dan bermakna dengan menggunakan teknik pembelajaran yang dapat melibatkan keaktifan siswa belajar.
Kemampuan siswa membaca dan memahami teks akan memengaruhi kemampuan siswa dalam menuliskan kembali dan menentukan gagasan pokok teks. Menurut data dari Programme for International Student Asessment (PISA) tahun 2015 tentang uji literasi membaca menunjukkan bahwa peserta didik Indonesia berada pada peringkat terakhir dari 72 negara yang berpartisipasi dalam PISA.
Jika kemampuan siswa memahami dan menemukan gagasan pokok teks tidak dicarikan solusi sejak dini, sudah pasti siswa akan kesulitan memahami dan menemukan gagasan pokok teks pada tahap selanjutnya. Pengalaman belajar yang bermakna akan membantu siswa untuk memahami dan menemukan gagasan pokok teks. Oleh karena itu penulis mencoba menggunakan teknik mind mapping dalam pembelajaran untuk membantu siswa memahami dan menemukan gagasan pokok teks.
Teknik mind mapping dilakukan dengan beberapa tahapan dalam pembelajaran. Pertama, para siswa diberikan beberapa teks yang sesuai dengan tema pembelajaran. Teks-teks tersebut tidak harus sama judulnya bisa judul lain dalam tema yang sama. Kedua, para siswa diminta membaca sebuah teks yang dipilih kemudian mereka diberikan beberapa pertanyaan tentang teks. Ketiga, siswa mengidentifikasi kata-kata kunci tentang gagasan pokok dari teks yang dibaca kemudian menuangkan dalam diagram jaring laba-laba yang akan mereka tuangkan kembali saat kegiatan menulis berlangsung.
Menurut Buzan dalam Atin Kartinah (2014:11) menjelaskan keuntungan mind mapping. Pertama, menghemat waktu hanya dengan mencatat kata-kata kunci. Kedua, kata-kata kunci mendekatkan ruang dan waktu sehingga memperbaiki kreativitas dan proses mengingat kembali. Ketiga, merupakan gabungan yang jelas dan tepat yang dibuat diantara kata kunci. Keempat, otak menjadi lebih mudah menerima dan mengingat stimulus secara visual dengan menggunakan mind map dibanding dengan pencatatan sejenisnya yang membosankan dan monoton. (ms1/zal)
Guru SDN Banyurojo 1, Magelang