RADARSEMARANG.COM, BAHASA Jawa adalah salah satu pelajaran yang butuh kerja ekstra agar menjadi sesuatu yang disukai oleh murid. Untuk itulah penulis berusaha mengangkat tema ini dengan tujuan ikut berupaya uri-uri Bahasa Jawa.
Untuk mengenal pandhawa, murid harus mengenal silsilah pandhawa mulai dari ayah, ibu dan para pandhawa beserta watak dan tempat tinggal masing-masing. Penulis berharap mengenal Pandhawa melalui Pembelajaran Mind Mapping akan membawa murid kelas VI SDN 1 Bandengan bisa mengingat atau bahkan mengidolakan tokoh pandhawa diantara maraknya tiktok dan gadget yang tak pernah lepas dari keseharian para murid.
“Mind Mapping atau pemetaan pikiran adalah teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan”. Sedangkan menurut Michalko dalam Tony Buzan (2013: 2), “Mind Map adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Mind Map menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut”.
Belajar berbasis pada konsep Peta Pikiran (Mind Mapping) merupakan cara belajar yang menggunakan konsep pembelajaran komprehensif Total-Mind Learning (TML). Pada konteks TML, pembelajaran mendapatkan arti yang lebih luas. Bahwasanya, di setiap saat dan di setiap tempat semua makhluk hidup di muka bumi belajar, karena belajar merupakan proses alamiah. Semua makhluk belajar menyikapi berbagai stimulus dari lingkungan sekitar untuk mempertahankan hidup.
Tony Buzan (2013: 15) mengemukakan tujuh langkah dalam membuat mind map, yaitu: Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar, memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita, gunakan warna, bagi otak warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.
Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Otak bekerja menurut asosiasi, otak senang mengaitkan dua atau lebih hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat.
Buatlah garis melengkung, bukan garis lurus. Cabang-cabang yang melengkung dan organis jauh lebih menarik bagi mata.. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Kata kunci tunggal memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map.. Gunakan gambar pada setiap cabang mind map, seperti gambar sentral, setiap gambar dapat bermakna seribu kata.. Agar peta pikiran lebih mudah di ingat.
Belajar dengan mind mapping akan membawa siswa pada pembelajaran yang menyenangkan sehingga murid lebih asyik dan mudah mengingat silsilah pandhawa, nama lain, senjata dan tempat tinggal serta wataknya yang berbudi luhur. (fkp2/zal)
Guru SDN 1 Bandengan, Jepara