RADARSEMARANG.COM, Pandemi belum berakhir, bahkan lebih parah dari tahun pertama penerapan sistem Pembelajaran Jarak Jauh yang dimulai pertengahan Maret 2020. Kasus Covid-19 dari hari ke hari semakin bertambah, mulai dari kasus positif, dirawat (isolasi mandiri), sampai kasus meninggal dunia.
Dampak dari peningkatan kasus merata ke seluruh sektor, tak terkecuali dunia Pendidikan. Hingga sekarang, sistem belajar tatap muka belum juga diterapkan.
Meskipun demikian, kegiatan belajar mengajar tidak serta merta dihentikan. Pembelajaran jarak jauh tetap diterapkan dengan protokol kesehatan yang ketat, tidak terkecuali KBM di jenjang Sekolah Dasar.
Di beberapa daerah, ada yang menerapkan pembelajaran dengan metode daring murni, ada pula yang menerapkan kolaborasi daring dan luring (luar jaringan).
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun terakhir telah tumbuh dengan kecepatan sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma dalam kehidupan masyarakat, salah satunya di bidang pendidikan (Wiana, 2017). Dalam dunia pendidikan saat ini, guru harus bersaing dengan kemajuan teknologi.
Para siswa saat ini, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan smartphone mereka. Video presentasi, sangat mungkin dimanfaatkan oleh siswa untuk mengatasi kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Video presentasi siswa merupakan alternatif pengumpulan tugas siswa kelas V SDN 03 Jebed, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang dalam pembelajaran mendeskripsikan Organ Gerak Hewan dan Manusia. Video presentasi ini diterapkan oleh guru dan siswa.
Guru menyajikan materi pembelajaran melalui tayangan video yang dibuat secara mandiri ataupun dari situs-situs pembelajaran online. Begitupun dengan siswa, baik tugas individu ataupun kelompok disajikan dalam bentuk video presentasi. Secara individu, dapat dikirimkan melalui jalur pribadi ke WA grup atau WA guru kelas.
Kolaborasi pembelajaran oleh guru dan siswa melalui video presentasi, diharapkan bisa mengatasi masalah pembelajaran jarak jauh seperti sekarang ini. Video presentasi dipandang lebih cocok bila dibandingkan dengan membaca teks digital untuk pembelajaran berbasis konteks. Siswa mudah mengingat karena tak perlu membaca, dan dapat dibuka kapan dan di mana saja.
Menurut Slamet (2012), video pembelajaran merupakan media yang menyajikan pesan audio visual, bahasa, prosedur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman dari teori pembelajaran. Salah satu alat yang sering dilihat sebagai sumber daya penting dalam menyikapi akuisisi pengetahuan pedagogis adalah video di kelas.
Siswa dapat berkarya dengan menampilkan potensi tersembunyi yang mungkin tidak bisa mereka sampaikan melalui teks jawaban secara tertulis melalui video presentasi. Video presentasi ini bisa dibuat kapan dan di mana pun siswa berada dalam situasi yang mereka rasa nyaman. Selain itu, video presentasi juga tidak memerlukan akses internet saat membuatnya. Pembelajaran jarak jauh tidak mengharuskan siswa meninggalkan kenyamanan belajar di rumah. Dengan smartphone, video pembelajaran dapat diakses kapan dan di mana saja selama memiliki akses internet.
Video pembelajaran oleh guru dan video presentasi oleh siswa memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, juga orang tua. Bagi siswa, video yang dibagikan oleh guru memudahkan siswa memahami materi yang diberikan, sedangkan video presentasi oleh siswa pun demikian. Manfaat tersebut di antaranya siswa dapat melihat sendiri potensi mereka melalui video yang dibuat dan memberikan pengalaman belajar yang akan membekas dalam memori jangka panjang mereka. Bagi orang tua dan guru pun demikian. Bagi guru, mereka dapat memberikan penilaian secara obyektif hasil pekerjaan siswanya. (rs2/ton)
Guru SDN 03 Jebed, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang