25 C
Semarang
Sabtu, 2 Desember 2023

Pemanfaatan Teka Teki Silang sebagai Media Multiguna

Oleh : Siti Nurdjanah

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Penguasaan konsep pengetahuan dibagi dalam 6 tingkatan yakni. mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5) dan mengkreasikan (C6). Alat penilaian yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep pengetahuan umumnya berbentuk tes tertulis. Ada banyak ragam tes tertulis misalnya pilihan ganda, essay, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan dan sebagainya. Unsur pendukung yang bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi kejenuhan siswa adalah permainan edukatif.

Salah satu bentuk permainan edukatif yang bisa digunakan dalam pembelajaran PPKn materi Dinamika pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup adalah Crossword Puzzle atau Teka-Teki Silang (TTS). Materi ini disampaikan pada kelas 9 semester 1 tahun 2021/2022 di SMPN 40 Semarang. TTS adalah permainan yang terdiri dari kotak-kotak yang disusun mendatar dan menurun dilengkapi dengan sejumlah pertanyaan yang jawabannya berupa kata dengan jumlah karakter yang ditulis di dalam kotak yang tersedia.

Ada dua model TTS yang bisa diterapkan dalam pembelajaran. Pertama, TTS offline yang disajikan dalam print out soal TTS yang disusun berbeda posisi soal mendatar dan menurunnya. Lembar TTS dibagikan ke siswa dan guru tidak perlu khawatir siswa akan saling contek jawaban, karena siswa menerima soal yang berbeda satu sama lainnya. Aplikasi yang mendukung pembuatan TTS offline ini adalah discovery education puzzle makers. Model TTS kedua adalah TTS online dibuat dengan aplikasi Proprofs Brain games. Karakteristik TTS ini disajikan online dan dilengkapi pemberian skor langsung serta penghargaan berupa sertifikat by name untuk setiap peserta didik. Ini yang bisa memotivas I siswa untuk beradu cepat mendapatkan serificate online masing-masing.

Proses pembuatan TTS offline dengan discovery education puzzle maker terdiri dari tahapan yang diikuti secara urut. Pertama buka google chrome langsung masuk ke aplikasi tersebut. Di situ akan terpampang 5 fase: buat judul TTS, tentukan panjang dan lebar kotak, tentukan ukuran TTS, tulis jawaban dan pertanyaan TTS sesuai kebutuhan, dan klik create puzzle. Pada fase enam ini bisa dibuat variasi model TTS yang sesuai selera pembuat, sesudahnya TTS terpilih disimpan untuk dapat diprint out jika diperlukan.

Pembuatan TTS online prosesnya sederhana. Buka mesin pencari google chrome. Klik aplikasi Proprofs brain game. Klik create games pilih crossword. Akan terbuka judul TTS silakan diisi. Lalu deskripsikan petunjuk pengerjaannya. kemudian susun jawaban dan pertanyaannya. Jika sudah cukup lalu klik create my game. Dan TTS yang dirancang sudah terbentuk kotak-kotaknya. Lembar tsb bisa langsung di mainkan atau diprint untuk dibagikan kepada siswa.

Ada 6 kelebihan TTS. Pertama, mengaktifkan siwa dari segi kinestetik tangan dan mata serta kecepatan berpikir secara dinamis. Kedua, sebagai media mengasah kemampuan menalar dan melatih kesabaran. Ketiga, mempermudah siswa dalam mengingat materi pelajaran. Keempat, meningkatkan kemampuan berpikir dan melatih konsentrasi. Kelima, menghilangkan kejenuhan dalam belajar. Keenam, melatih logika berpikir praktis.

Kelemahan dari metode ini ada lima hal. Pertama, TTS akan menyulitkan siswa yang tingkat kecerdasan linguistiknya kurang. Kedua, TTS akan membosankan siswa yang minat dan partisipasinya dalam mata pelajaran rendah. Ketiga, pembuatan TTS lebih sulit karena harus menyesuaikan jawaban dengan jumlah kotak yang disediakan. Keempat, soal TTS tidak bisa menjangkau tingkatan soal High Order Thinking Skill (HOTS) terutama dalam tingkat menganalisis (C4) dan mengevaluasi (C5). Kelima, TTS hanya bisa digunakan untuk kepentingan evaluasi/penilaian aspek pengetahuan.

Dalam kapasitasnya sebagai permainan edukatif, TTS mampu menghadirkan rasa senang pada diri siswa, serta memotivasi siswa untuk mendapatkan jawaban tanpa paksaan pihak lain. Sementara dalam kedudukannya sebagai alat penilaian TTS mampu mengukur tingkat kemampuan siswa dalam penguasaann konsep pengetahuan. (ips2/ton)

Guru PPKn SMPN 40 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya