RADARSEMARANG.COM, Wabah covid – 19 sampai saat ini masih melanda di dunia pendidikan termasuk Indonesia, sehingga pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh.
Pembelajaran Jarak Jauh membuat siswa sangat malas dalam mengikuti pelajaran karena pembelajarannya tidak seperti biasanya, yaitu dari tatap muka menjadi tatap maya. Yang seperti itu mungkin membuat anak malas bangun pagi juga karena masih bisa menggunakan pakaian bebas tanpa harus memakai seragam sekolah sehingga siswa kurang bersemangat dalan belajar dan dampaknya membuat penurunan prestasi siswa.
Maka dari itu guru mancari solusi agar siswa dalam mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh tetap bersemangat. Guru menggunakan Google Meet dan Google Classroom untuk siswa kelas I SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.
Menurut Kuntarto, E. (dalam Sadikin dkk 2020; 216), pembelajaran daring mampu mempertemukan siswa dengan guru untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet.
Sedangkan menurut Milmam (dalam Sadikin dkk,2020:216) penggunaan teknologi digital dapat memungkinkan guru dan siswa melaksanakaqn proses pembelajaran walaupun mereka berada di tempat yang berbeda.
Dari pendapat tersebut penulis mencoba menggunakan Google Meet sebagai salah satu sarana untuk pembelajaran daring. Sebelum proses pembelajaran daring dilaksanakan, guru menginformasikan kepada anak-anak dan orang tua sehari sebelum pelaksanaan Google Meet supaya anak-anak dan orang tua mempersiapkan diri untuk bisa mengikuti pembelajaran melalui Google Meet.
Dengan kata lain Google Meet bisa menjadi alternatif untuk proses belajar mengajar. Namun dengan menggunakan Google Meet ada beberapa kendala diantaranya orang tua yang tidak bisa mendampingi anaknya karena harus bekerja serta hanya mempunyai satu alat komunikasi (HP), juga terkendala dengan paket kuota yang menghabiskan banyak serta sinyal yang kurang mendukung.
Google Meet merupakan aplikasi yang melayani tentang pertemuan panggilan, baik video atau audio saja secara online. Aplikasi layanan ini mampu menampung pertemuan panggilan satu dengan yang lain lebih dari 100 peserta.
Aplikasi ini juga dalam satu waktu bisa merekam sesi panggilan supaya dapat dilihat kembali. Kelemahan Google Meet antara lain : tidak adanya Fitur Hemat Data, belum semua fasilitas gratis, membutuhkan jaringan internet yang stabil.
Karena dari salah satu kelemahan Google Meet tidak adanya hemat data, maka untuk menggunakan Google Meet orang tua siswa menghendaki hanya setiap pergantian materi pelajaran atau setiap satu tema saja. Dengan kata lain hanya sebulan sekali menggunakan Google Meet, selebihnya menggunakan Google Classroom.
Dengan menggunakan Google Meet sebulan sekali, diharapkan anak bisa bertemu dengan guru dan temannya walaupun hanya tatap maya lewat HP. Link untuk masuk ke Google Meet diberikan sehari sebelum palaksanaan, sehingga anak dan orang tua bisa persiapan terlebih dahulu.
Tugas yang diberikan pada siswa, orang tua menghendaki melalui Google Classrom, yang mana pengiriman tugas tidak dibatasi oleh waktu, sehingga jika orang tua sudah pulang kerja bisa mendampingi anaknya dalam mengerjakan tugas tersebut.
Dengan menggunakan Google Classroom dalam pengiriman tugas, anak-anak langsung bisa tahu nilai yang didapat serta komentar dari guru. Dengan Google Classroom juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, yang semua itu tidak lepas dari dukungan orang tua siswa. Selain itu juga meringankan dan mempermudah guru untuk mengoreksi tugas siswa.
Dengan menggunakan Google Meet yang hanya sebulan sekali dan Google Classroom pada siswa kalas I SD Negeri Plalangan 01 tidak hanya prestasi yang meningkat tetapi juga merupakan pengalaman baru bagi mereka, karena ini awal Pembelajaran Jarak Jauh mereka setelah belajar di Taman Kanak-kanak yang seharusnya sebagian besar kegiatan pembelajarannya bermain dan melatih keberaniannya. (unw1/ton)
Guru SD Negeri Plalangan 01 Semarang