27 C
Semarang
Minggu, 10 Desember 2023

Pembelajaran Daring dengan Video Lebih Mudah Dipahami

Oleh : Turyanto, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dalam kondisi sekarang yang penuh dengan pembatasan dalam pendidikan, daring hadir sebagai salah satu sarana sebagai penyelamat pendidikan pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun ini.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah diberhentikan beberapa waktu untuk mengurangi penularan Covid-19.

Secara langsung Covid-19 ini memberikan dampak yang besar pada Pendidikan. Keadaan ini membuat para guru dan murid harus menggunakan system daring sebagai sarana pembelajaran.

Pada awal pembelajaran, mungkin guru dan murid harus beradaptasi dalam penggunaan media digital yang baru dalam dunia pendidikan. Tetapi jika dilihat dari sisi lain, daring menjadi penyelamat dalam pembelajaran tanpa adanya batasan ruang.

Dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan media pendidikan, khususnya media video sudah merupakan tuntutan yang mendesak. Hal ini disebabkan sifat pembelajaran yang kompleks.

Terdapat berbagai tujuan belajar yang sulit dicapai hanya dengan mengandalkan penjelasan guru. Oleh karena itu, agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya pemanfaatan media, salah satunya media video.

Video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk suatu kesatuan yang dirangkai menjadi alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk (Arsyad, 2004:36 dalam Rusman dkk, 2011:218).

Sebagai seorang guru penulis sepakat dengan pendapat tersebut. Dalam pembelajaran daring dengan akses internet yang terbatas. Sering kali siswa mengalami kendala dalam mengunduh maupun membuka materi.

Sebagai guru di SD Negeri 1 Bengle Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali, penulis mengalami beberapa kendala mengenai akses internet. Hal ini lah yang membuat Whatsaap Grup merupakan pilihan yang memungkinkan dibandingkan dengan Googel Meet atau Zoom.

Ketika materi di-share lewat grup Whatsapp, lama kelamaan titik kebosanan siswa memuncak. Siswa enggan untuk membaca materi maupun PPT yang dikirimkan lewat grup Whatshapp. Hal inilah yang membuat guru mengubah strategi dalam pengunaan video pembelajaran.

Ketika dilakukan pemgamatan ternyata siswa-siswi lebih tertarik dengan melihat video daripada sekadar membaca tulisan yang dikirim lewat PPT.

Dari hasil pembelajaran tematik pada siswa SD Negeri 1 Bengle Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali pada siswa kelas VI, dengan adanya video pembelajaran dalam pembelajaran daring, siswa mengalami peningkatan pada nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari yang sebelumnya.

Selain itu siswa lebih mudah menangkap pesan atau pun materi yang disampaikan. Hal ini lah yang membuat guru semakin yakin bahwa dengan penggunaan media video dalam pembelajaran daring membuat siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran.

Sehingga dapat disimpulkan penggunaan video dalam pembelajaran daring dapat meningkatkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) siswa SD Negeri 1 Bengle Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali. Sehingga penulis akan mengembangkan pada materi lainya dengan pengunaan video yang lebih menarik. (dd1/ton)

Guru SD Negeri 1 Bengle, Kec. Wonosamodro, Kab. Boyolali


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya