30 C
Semarang
Kamis, 7 Desember 2023

Pembelajaran Interaksi Sosial Secara Daring Berbasis Kompetensi

Oleh : Dian Puspita Rini, S.Sos., M.A

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pandemi akibat virus korona membuat interaksi sosial manusia berubah. Manusia yang biasanya saling bertatap muka sekarang tidak bisa bebas seperti dulu. Begitu pula dalam dunia pendidikan. Interaksi sosial antara guru dengan murid sekarang bukan lagi tatap muka melainkan secara daring.

Seluruh dunia mengalami perubahan interaksi sosial dalam pembelajaran di sekolah. Semua harus dilakukan di rumah saja untuk menekan laju perkembangan virus Covid-19. Pembelajaran yang dilakukaan normal di kelas saat ini beralih dilakukan secara daring atau online/secara virtual.

Pembelajaran daring memerlukan proses adaptasi yang cukup panjang, sebab adanya pergantian dari metode belajar tatap muka ke pembelajaran jarak jauh di tengah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk itu, demi mencapai efektivitas dalam pembelajaran daring, hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah sarana teknologi dan sumber daya yang dapat digunakan secara nyaman. Di samping juga kemudahan akses teknologi.

Di SMA Negeri 3 Pemalang, untuk mata pelajaran sosiologi kelas X IPS pembelajaran materi Interaksi Sosial dilakukan dengan metode pembelajaran daring berbasis kompetensi. Menurut BDK Jakarta, salah satu tujuan pembelajaran daring ini adalah pencapaian kompetensi peserta didik yang dikenal dengan 4C. Pertama, critical thinking atau berpikir kritis yang mengarahkan peserta didik untuk untuk mampu menyelesaikan masalah (problem solving). Kedua ialah creativity thinking atau berpikir kreatif. Peran guru adalah fokus mendampingi peserta didik yang memiliki kreativitas tinggi untuk mampu berpikir dan melihat suatu masalah dari berbagai sisi dan perspektif.

Selanjutnya collaboration alias bekerja sama. Aktivitas ini penting diterapkan dalam proses pembelajaran daring agar peserta didik mampu dan siap untuk bekerja sama dengan siapa saja dalam kehidupannya mendatang. Terakhir communication, yang membebaskan peserta didik untuk menyampaikan ide dan pikirannya secara cepat, jelas, dan efektif.
Menurut teori interaksi sosial, perilaku sosial masyarakat ditentukan oleh tekanan sosial yang dihadapi. Artinya, perilaku diciptakan salah satunya sebagai respons terhadap lingkungan sekitar khususnya kelompok sosial.

Cara manusia berinteraksi dalam masyarakat menentukan perilaku manusia tersebut. Pelaksanaan aktivitas belajar di rumah dengan media daring menuntut peserta didik menguasai media yang beragam. Untuk keefektifan aktivitas pembelajaran online, diperlukan penggunaan media atau aplikasi daring yang beragam pula (Hasanah, Sri Lestari, Rahman, & Danil, 2020).

Kunci dalam pembelajaran daring adalah kemandirian siswa untuk belajar. Hal ini diawali dengan kesadaran siswa untuk belajar. Siswa yang sadar atas kebutuhan dan tanggungjawabnya untuk belajar, akan terus berusaha mengikuti perkembangan dan tugas-tugas meskipun sulit. Oleh sebab itu, kemandirian sangat penting dalam proses belajar daring dimasa pandemi ini. Kendala-kendala tersebut menuntut tanggungjawab guru dalam pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Kompetensi guru menjadi modal yang turut menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran melalui daring.

Dalam kaitannya dengan masa pandemi saat ini, komunikasi dengan siswa menjadi kunci utama pembelajaran dengan media daring. Kesulitan dalam proses pembelajaran harus segera dikomunikasikan agar siswa tidak tertinggal pelajaran. Komunikasi juga perlu dijalin dengan pihak orang tua karena merekalah yang menjadi guru di rumah selama masa pandemi.
Peran pengawasan dan pembimbingan diperlukan untuk memperlancar proses pembelajaran siswa pada masa pandemi. Media belajar pada masa ini juga menjadi kunci pemegang berhasil tidaknya proses belajar daring di rumah. Media belajar terutama penggunaan media berbasis teknologi yaitu laptop maupun gadget atau smartphone sangat penting. Aplikasi belajar semacam zoom, google meet, talkfusion, dan aplikasi sejenis lainnya menolong guru dalam melaksanakan belajar mengajar dengan siswa. Maka, guru perlu mendalami media pembelajaran berbasis teknologi. Demonstrasi berbagai metode mengajar dan evaluasipun pada akhirnya akan disampaikan melalui media pembelajaran daring. (ips2/lis)

Guru Sosiologi SMA Negeri 3 Pemalan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya