RADARSEMARANG.COM, Selama masa pandemi Covid-19, hampir semua daerah di Indonesia menggunakan metode pendidikan dengan sistem daring atau online. Pihak yang setuju dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) online ini merespons secara positif. Menurut mereka, sudah waktunya rakyat Indonesia bersikap cerdas dalam memanfaatkan teknologi informatika dan komunikasi (TIK) sebagai perwujudan masyarakat modern diera globalisasi.
Selain hal tersebut, alasan utama menggunakan sistem online di masa pandemi adalah untuk meminimalisasi meluasnya penularan wabah Covid-19.
Kelemahan dari PJJ online bagi siswa SMAN 11 Semarang pada mata pelajaran sosiologi adalah kesulitan dalam memahami materi dikarenakan penyampaian yang monoton dan membosankan dari guru. Untuk itulah guru dituntut mengembangkan metode mengajarnya agar lebih Kreatif, Inovatif dan Produktif (KIP).
Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah (Cony Semiawan, 1987:7). Sedangkan wikipedia mengartikan inovasi sebagai “proses” dan/atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan mobilisasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan/atau sistem yang baru yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (http://www.wikipedia.go.id).
Sementara Tanadi Santoso menyebut inovasi sebagai proses mengambil ide dan memprosesnya menjadi produk atau servis atau proses yang nyata. (http://staffnew.uny.ac.id).
Penggunaan metode sosmik (sosio komik) akan menjadi penerapan ide alternatif dalam perwujudan pembelajaran KIP yang diharapkan akan menarik hati siswa pada pembelajaran sosiologi materi konflik sosial. Komik sendiri dalam Wikipedia diartikan sebagai media yang digunakan untuk mengekspresikan ide dengan gambar, sering dikombinasikan dengan teks atau informasi visual lainnya.
Komik sering mengambil bentuk urutan panel yang disandingkan dengan perangkat tekstual seperti balon ucapan, keterangan dan onomatope menunjukkan dialog, narasi, efek suara dan informasi lainnya (id.m.wikipedia.org/wiki/Komik).
Guru memberikan isu-isu yang berkaitan dengan materi konflik sosial kemudian siswa diberi kebebasan menuangkan ide kreatif dan inovatifnya melalui kemampuan menggambar komik sebagai produk belajar. Sekaligus memudahkan mereka dalam memahami materi konflik sosial misalnya identifikasi penyebab munculnya konflik sosial lalu mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Setelah pembuatan sosmik selesai, siswa diminta untuk mengupload hasil pekerjaannya ke media sosial yang sudah ditentukan guru sebagai bentuk komunikasi atau presentasi produk belajar mereka agar teman yang lain bisa merespons dengan bertanya, memberi komentar maupun mengoreksi hasil pekerjaan teman sebagai bentuk apresiasi dan tanggapan dalam KBM namun dengan cara baik dan sopan.
Hasil belajar melalui metode sosmik ini diharapkan mampu memecahkan persoalan dari mata pelajaran sosiologi. Sehingga siswa kembali bersemangat untuk mengikuti KBM meskipun secara daring atau online. Seperti apapun sulitnya keadaan dan situasi di tengah pandemi, mencerdaskan kehidupan bangsa dan menghidupkan karakter siswa yang pantang menyerah adalah hal yang tetap harus dilakukan. Karena itulah kreatifitas guru merupakan hal utama sebagai kunci sukses dalam sistem pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara online. Sehingga diharapkan siswa mampu menyerap materi pelajaran dengan mudah secara antusias, aktif dan impresif. (pg2/lis)
Guru Sosiologi SMAN 11 Semarang, Kota semarang