35 C
Semarang
Kamis, 28 September 2023

Tingkatkan Minat Belajar dengan Blended Learning Metode Flipped Classroom

Oleh: Esdri Harjono

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KEBERHASILAN proses belajar mengajar pada pembelajaran matematika bisa diamati dari keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik. Keberhasilan itu sendiri dapat dilihat dari tingkah laku peserta didik, pemahaman dan penguasaan materi serta pencapaian hasil belajar yang dapat dilihat dari nilai tes.

Pembelajaran yang selama ini dilakukan secara konvensional yaitu dengan pembelajaran tatap muka mengalami perubahan yang sangat signifikan dengan adanya pandemi yang melanda dunia demikian juga bangsa Indonesia, perubahan pola pembelajaran dari tatap muka ke pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran yang dilaksanakan secara daring ini menjadikan penurunan minat belajar peserta didik..Minat merupakan suatu keadaan dimana peserta didik menaruh perhatian pada sesuatu disertai dengan suatu keinginan untuk mengetahui dan mempelajari suatu hal hingga masuk dalam fase ingin menciptakan serta membuktikan lebih lanjut. Minat timbul karena adanya perhatian pada suatu objek, dimana perhatian tersebut menimbulkan keinginan untuk mengetahui, mempelajari, serta membuktikan lebih lanjut. Minat merupakan kesadaran seseorang pada suatu objek, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya (Usman, 2017).

Penurunan minat belajar ini tidak bisa dipungkiri karena yang biasanya belajar dengan bimbingan penuh dari guru sekarang mereka dituntut untuk belajar secara mandiri. Penurunan minat belajar juga dialami di SMP Negeri 43 Semarang yang dapat dilihat dari adanya penurunan persentase keikutsertaan kegiatan pembelajaran dan juga pengumpulan tugas. Dari keadaan tersebut penulis melakukan tindakan pembelajaran atau memilih metode pemmbelajaran yang tepat untuk menumbuhkan kembali minat belajar peserta didik yaitu dengan pembelajaran blended learning metode flipped classroom.

Penerapan blanded learning model flipped classroom dengan memanfaatkan Rumah Belajar meliputi strategi pembelajaran yang terdiri dari 4 komponen utama: metode, media, waktu, dan evaluasi. Model pembelajaran flipped classroom memungkinkan diterapkannya beberapa metode pembelajaran dalam satu siklus implementasi model. Penulis mengkombinasikan berbagai metode pembelajaran untuk memastikan peserta didik terlibat aktif di setiap aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran flipped classroom mulai diimplementasikan pada saat satu minggu sebelum pembelajaran di kelas dimulai. Adapun aktivitas dalam metode ini adalah Aktivitas belajar peserta didik di rumah,. Aktivitas pendidik di kelas virtual melalui aplikasi zoom. Evaluasi dan Tindak lanjut.

Pembelajaran blended learning dengan metode flipped classroom di SMPN 43 Semarang yang dilakukan secara efektif diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan yaitu dengan adanya peningkatan prestasi yang dilihat dari hasil penilaian harian yang mengalami peningkatan minat belajar peserta didik yang mengalami peningkatan dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang mengikuti pembelajaran secara daring melalui zoom maupun dari aktivitas dalam classroom terkait dengan pengumpulan tugas yang diberikan. adapun persentase minat belajar tersebut mengalami peningkatan yang berawal 78 % menjadi 91 % . Dengan peningkatan midat belajar peserta juga berakibat peningkatan prestasi belajar yang dapat dilihat dari rata rata nilai kelas yang diperoleh yang awalnya 75 menjadi 86. dan sisanya peserta didik belum bisa mengikuti dikarenakan belum adanya fasilitas dari orang tua yang menunjang pembelajaran secara daring. Jadi Pembelajaran blended learning metode flipped classroom dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemic. (ips1/zal)

Guru SMPN 43 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya