RADARSEMARANG.COM, Kebugaran jasmani merupakan salah satu aspek penting khususnya dalam melakukan aktivitas olahraga. Untuk peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani tidak terlepas dari latihan jasmani yang membina keseimbangan unsur kesegaran jasmani.
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olah raga.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan/olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur kerjasama, dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa kelas 8 B SMP N 9 Salatiga tahun 2020 dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia sehingga meningkatkan imunitas terhadap berbagai virus corona. Guru pendidikan jasmani harus mempunyai kemampuan yang tinggi dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena mengingat peranan yang dipegang oleh seorang guru penjas sangat penting.
Dengan kemampuan yang dimiliki tersebut seorang guru penjas akan mampu meningkatkan kualitas peserta didiknya. Peningkatan yang diharapkan yaitu peningkatan secara komprehensif yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Peranan guru penjas akan dapat terlihat mulai dari kualitas peserta didik yang tercipta setelah mendapatkan pembelajaran dari gurunya. Kemudian dampak yang terjadi yaitu akan mendorong peserta didik untuk terus meningkatkan kemampuannya sehingga memberikan prestasi yang gemilang dan itu memberikan sumbangan atau andil besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pada saat ini kita tahu bahwa sekolah-sekolah sudah menerapkan ekstrakurikuler pada anak didiknya. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh para siswa sekolah di luar jam belajar, kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas.
Adanya ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani dalam jenjang SMP/MTs, sebenarnya sangat membantu pengajar pendidikan jasmani dalam mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan siswa. Adapun ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi aspek permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri/senam, aktivitas ritmik, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas. Sesuai dengan karakteristik siswa SMP, usia tahun kebanyakan dari mereka cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada masa usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia baik itu kognitif, psikomotorik dan afektif mengalami perubahan. Perubahan yang paling mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis.
Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan maka peran guru penjas untuk mendorong siswanya sangat diperlukan untuk memotivasi di dalam kegiatan olahraga dalam bentuk ekstrakurikuler maupun mengikuti kegiatan olahraga di luar sekolah. Di mana secara langsung siswa akan terbentuk kebugaran jasmaninya secara tidak langsung. Peran guru penjas juga dapat dilakukan dengan memberikan program senam kesegaran jasmani yang dilakukan seminggu 3 kali dimana akan membantu perkembangan siswa tentang kebugarannya. (bs2/ton)
Guru SMPN 9 Salatiga.