RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN adalah suatu proses interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar, lingkungan, dan pendidik. Pembelajaran berpusat pada kegiatan belajar peserta didik. Belajar pada hakikatnya merupakan proses perubahan tingkah laku yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman.
Kegiatan pembelajaran akan menjadi bermakna bagi peserta didik jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman. Pembelajaran bermakna juga berkaitan dengan cara penyajian materi diterima oleh peserta didik dan bagaimana dapat mengaitkan materi pelajaran dengan struktur kognitif yang telah ada. Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indra daripada hanya mendengarkan orang atau guru menjelaskan materi pembelajaran sehingga menjadikan peserta didik lebih aktif. Selain itu, informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama dapat diingat.
Ada banyak pendekatan atau strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran bermakna. Salah satunya adalah dengan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual dengan pengembangan kecakapan hidup merupakan konsep belajar yang mengaitkan materi yang diajarkan guru dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka.
Slamet PH (2002) menafsirkan kecakapan hidup sebagai kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara pro-aktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya. Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 ayat 3 menyatakan bahwa “Pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (Depdiknas, 2003:59).”
Bagaimana menerapkan pembelajaran kontekstual selama PJJ?
Implementasi pembelajaran bermakna dengan pendekatan kontekstual pada masa pandemi saat ini, peserta didik dapat diajak beradaptasi dengan kondisi tersebut. Peserta didik dapat diberi tugas mencari dan menggali informasi melalui berbagai media (cetak maupun elektronik). Tujuannya agar peserta didik memperoleh pengetahuan sebagai bekal pencegahan melalui pola hidup bersih dan sehat.
Dalam berperilaku hidup bersih dan sehat penugasan dapat dalam bentuk tulisan, poster maupun cerita. Sedangkan dalam bentuk video, tugas dapat berupa kegiatan saat membantu orang tua seperti membersihkan rumah dan halaman. Selain itu, bisa juga video tentang cara mencuci tangan yang benar atau cara menyiapkan makanan sehat di rumah. Alternatif lain peserta didik bisa diminta untuk untuk membuat project membuat penyanitasi tangan alami (hand sanitizer) atau kreasi masker.
Praktik-parktik pembelajaran tersebut dapat menjadi contoh sederhana mengenai pembelajaran bermakna untuk mencapai life skill. Oleh karena itu, pada masa pandemi Covid-19 semua jenjang satuan pendidikan dapat lebih leluasa mengaplikasikanya sesuai dengan keadaan sekolah masing-masing. Terlebih lagi peserta didik melakukan PJJ, sehingga banyak waktu untuk pengembangan life skill di rumah. (bs1/ida)
Guru SD Muhammadiyah (Plus) Salatiga.