RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang didasarkan pada proses. Artinya dalam kegiatan pembelajaran IPA, siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep IPA melalui sikap ilmiah.
Menurut Wisudawati dan Sulistyowati (2014:10) pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) mengutamakan penelitian dan daya berpikir kritisnya terhadap suatu masalah. Dalam kegiatan pembelajaran IPA di sekolah dasar, berbagai konsep IPA diperoleh melalui kegiatan pengamatan, diskusi dan penyelidikan sederhana, sehingga dengan kegiatan tersebut dapat memberikan pengalaman langsung bagi siswa.
Pembelajaran IPA di kelas V pada tema 9 KD. 3.9 dan 4.9 membahas tentang Zat Tunggal dan Zat campuran. Materi ini mencakup tentang menjelaskan pengertian zat tunggal dan zat campuran, mengidentifikasi zat penyusun suatu benda dengan benar. Menyebutkan sifat-sifat zat tunggal dan zat campuran. Menuliskan perbedaan zat tunggal dan zat campuran.
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kelas V di SDN 04 Kabunan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang antara lain kurangnya kreatifitas dalam pembelajaran. Aktifitas pembelajaran di kelas masih belum menggunakan metode pembelajaran yang inovatif.
Serta media pembelajaran yang masih jarang digunakan sebagai alat untuk mendukung penyampaian materi. Hal ini mengakibatkan siswa pasif dan kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Permasalahan tersebut berdampak pada hasil belajar yang tidak mencapai ketuntasan minimum. Untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan memilih metode pembelajaran yang menarik dengan tujuan untuk bisa mengaktifkan suasana kelas sebagai ruang ilmu bagi siswa.
Gallery walk merupakan suatu metode yang terdiri dari dua kata, yaitu gallery dan walk. Gallery yaitu pameran, sedangkan walk berarti berjalan. Pameran yaitu kegiatan yang bertujuan guna memperkenalkan sebuah produk, gagasan atau karya kepada masyarakat umum. Gallery walk yaitu metode pembelajaran yang diikuti oleh beberapa kelompok kecil, mereka membuat karya setelah selesai mengerjakan tugasnya. Karya itu kemudian dipamerkan dengan berjalan mengelilingi kelompok lain, Kurniasari dan Setyaningtyas (2017:121).
Masing-masing kelompok memberikan penilaian dan perbaikan terhadap daftar milik kelompok lain, kemudian memberi pertanyaan dan tanggapan pada saat diskusi kelompok. Adapun langkah langkah pembelajaran dalam penggunaan metode ini adalah sebagai berikut : pertama guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan dua hingga empat orang dan memberikan kertas karton atau plano kepada setiap kelompok.
Kedua, guru meminta tiap kelompok untuk mendiskusikan materi IPA tentang zat tunggal dan zat campuran yang telah mereka baca. Kemudian mereka diminta untuk membuat sebuah daftar pada kertas yang telah diberikan yang berisi hasil pembelajaran. Hasil kerja yang sudah selesai kemudian ditempel di dinding. Ketiga, guru memerintahkan mereka untuk berputar mengamati hasil kerja kelompok lain dan meminta salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang ditanyakan oleh kelompok lain.
Keempat, guru meminta siswa bersama-sama untuk mengoreksi hasil kerja kelompok lain. Tahap terakhir, guru memberikan klarifikasi dan simpulan materi IPA tentang zat tunggal dan zat campuran.
Pembelajaran IPA pada materi zat tunggal dan zat campuran dengan metode pembelajaran gallery walk pada siswa kelas V SDN 04 Kabunan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang dapat mengembangkan dan melatih sikap, nilai dan keterampilan siswa. Siswa tidak hanya menghafal materi yang diberikan guru, namun memahami yang dipelajari dan mampu menjawab serta menyelesaikan pertanyaan dengan baik.
Dilihat dari ketuntasan klasikal hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dari 53,2 persen menjadi 82,7 persen, dengan demikian indikator keberhasilan telah tercapai dengan baik. (gb1/lis)
Guru Kelas V SDN 04 Kabunan Kec. Taman Kabupaten Pemalang.