RADARSEMARANG.COM, Dalam proses pembelajaran saat ini masih sering ditemukan adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Belum lagi penggunaan metode pembelajaran yang monoton dan hanya menekankan pada penghafalan semata, semakin menambah daftar panjang alasan siswa merasa enggan belajar IPS.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengingat rendahnya prestasi belajar siswa kelas IV SDN Ngawonggo 1, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang terutama pada muatan pelajaran IPS materi peta wilayah kabupaten/kota.
Data awal yang diperoleh dari nilai ulangan harian dengan rata-rata kelas hanya 57 jauh dari KKM yang ditargetkan mencapai 75. Analisis hasil evaluasi dari setiap kompetensi dasar menunjukkan masih banyak siswa yang belum menguasai materi dan secara umum ketuntasan belajar masih di bawah standar ketuntasan belajar minimal.
Oleh sebab itu penulis berupaya meningkatkan prestasi akademik serta minat belajar siswa melalui penggunaan media puztaka. Puztaka adalah akronim dari puzzle peta kabupaten/kota. Menurut teori perkembangan, jiwa anak sangat ditentukan dari bakat dan potensi yang dimilikinya ataupun perkembangan jiwa anak dapat ditempa dari pengalaman-pengalaman saat anak menjalani proses kehidupannya (Yusak Burhanudin, 2003:37).
Dari teori tersebut kita mendapatkan mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran yang baik tidak hanya sekadar transfer ilmu melalui ceramah yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya verbalisme dan kesannya monoton saja akan tetapi kita hendaklah membuat suatu pembelajaran yang benar-benar bermakna yang memberikan pengalaman kepada siswa untuk melakukan sesuatu dalam menemukan jawaban dari permasalahan di dalam pembelajaran.
Apa yang melatarbelakangi penulis menggunakan media puzzle?Puzzle merupakan bentuk permainan yang menatang daya kreatiftas dan ingatan siswa lebih mendalam karena munculnya motivasi untuk senantiasa mencoba memecahkan masalah. Namun tetap menyenangkan sebab bisa diulang-ulang. Tantangan dalam permainan ini akan selalu memberikan efek ketagihan untuk selalu mencoba, mencoba dan terus mencoba hingga berhasil.
Selain untuk mengonkretkan konsep yang terdapat dalam pembelajaran, puzzle diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Dengan kata lain penggunaan media ini dapat memperbesar minat belajar siswa.
Langkah-langkah pembelajaran dengan media puztaka adalah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok induk kemudian setiap anggota mendapatkan kartu warna. Siswa yang mendapatkan kartu yang berwarna sama bergabung menjadi kelompok baru. Setiap kelompok mendapatkan sebuah puzzle peta wilayah kabupaten/ kota dan menyusunnya. Kelompok yang telah berhasil menyusun puzzle berhak mengambil kartu soal dan menjawab pertanyaan yang ada pada kartu tersebut. Salah satu perwakilan kelompok melaporkan hasil kelompok induk di depan kelas. Guru dan siswa bersama- sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Penerapan media puztaka disamping akan memudahkan siswa dalam memahami materi. Juga dapat bermanfaat untuk mengembangkan kapasitas siswa dalam mengamati dan melakukan percobaan Membedakan bagian- bagian dari sebuah benda dan meminta siswa untuk menyatukan kembali. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. Mengembangkan koordiansi motorik halus.
Dari hasil penelitian tindakan kelas mengenai Korelasi Penggunaan Media Puztaka dengan Meningkatnya Minat Belajar Siswa Kelas IV SDN Ngawonggo 1, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang yang dilakukan sebanyak dua siklus selalu mengalami peningkatan. Dan sudah mencapai batas tuntas sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 57 meningkat menjadi 68 pada siklus I dan semakin meningkat menjadi 88,5 pada siklus II. (pm2/lis)
Guru SDN Ngawonggo 1 Kec. Kaliangkrik, Kabupaten Magelang