30 C
Semarang
Kamis, 7 Desember 2023

Manfaat Kebugaran Jasmani sebagai Penunjang Prestasi Belajar Siswa

Oleh : Imam Suroso, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Setiap orang tentu menginginkan kebugaran jasmaninya tetap baik. Seseorang yang kebugaran jasmaninya baik juga memiliki derajat kesehatan yang baik pula. Menurut Muhadjir dalam buku paket Pendidikan Jasmani dan Olah Raga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017 : 188) kebugaran jasmani memiliki dua aspek, yaitu kesehatan dan performa.

Kebugaran jasmani yang berkaitan dengan aspek kesehatan, yaitu kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan jantung dan paru-paru, dan fleksibilitas. Adapun kebugaran jasmani yang berkaitan dengan aspek performa, yaitu koordinasi, agilitas, kecepatan, dan keseimbangan. Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani bermacam-macam.

Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani dan cara melakukan gerakannya adalah salah satu materi pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olah Raga (PJOK) kelas 7 SMP. Tidak hanya contoh dari guru. Siswa mungkin bisa memperhatikan siaran televisi yang ada tayangan kebugaran jasmani.

Latihan kebugaran jasmani ada yang menggunakan berbagai alat, namun ada juga yang cukup dengan gerakan saja. Melakukan berbagai jenis latihan kekuatan, sama halnya membentuk daya tahan tubuh.
Kekuatan atau daya tahan tubuh bergantung bagaimana kebiasaan kita melatih daya tahan otot. Kekuatan dan daya tahan otot adalah komponen dari tingkat kebugaran tubuh kita. Salah satu komponen kesegaran jasmani adalah kekuatan (strength).

Kekuatan otot merupakan unsur yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Dengan kekuatan yang baik seseorang akan lebih gesit dalam bergerak dan efisien. Ketahanan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan suatu pekerjaan yang berulang-ulang atau kemampuan otot untuk melakukan tugas gerak selama periode waktu tertentu.

Perbedaan antara kekuatan otot dan daya tahan otot terletak pada penekanannya. Kekuatan otot berkembang jika beban yang dilakukan makin meningkat. Kesegaran jasmani di samping untuk menunjukkan kondisi fisik juga untuk meningkatkan mutu kehidupan seseorang sesuai keadaan masing-masing. Sebagai seorang pelajar, manfaat kebugaran jasmani berkaitan dengan prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan “belajar”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (kkbi.web.id), berarti hasil karya yang dicapai atau merupakan hasil interaksi antara beberapa faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu yang bersangkutan. Dapat disimpulkan, prestasi belajar adalah bukti usaha yang dicapai dari hasil interaksi antara beberapa faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri maupun dari luar individu yang bersangkutan.

Pengertian belajar adalah proses untuk mengubah tingkah laku atau penampilan yang berarti dan baru, lewat usaha-usaha yaitu dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya.
Perubahan tingkah laku itu meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tingkat kesegaran jasmani siswa (faktor fisiologis) yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai oleh siswa itu sendiri. Secara logika anak yang berbadan sehat atau anak yang mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang baik akan mudah menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Sehingga prestasi belajar yang dicapai akan baik pula. Sedangkan anak yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang buruk sulit untuk menerima materi pelajaran yang diberikan guru. Sehingga prestasi belajar yang dicapai akan buruk juga. Tingkat kesegaran jasmani yang baik sangat diperlukan untuk membantu siswa dalam mencapai prestasi belajarnya.

Kesimpulannya, seseorang yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan lebih mudah menerima informasi maupun memberikan respon dari informasi yang dia terima dari pada yang memiliki tingkat kesegaran jasmani kurang atau tidak baik. Maka ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani terhadap prestasi belajar siswa. Berarti manfaat kebugaran jasmani sebagai penunjang prestasi belajar siswa sangat relevan. Hal ini juga dikuatkan dari beberapa penelitian yang sudah diterbitkan dalam jurnal-jurnal pendidikan. (pm2/lis)

Guru PJOK SMPN 1 Purwodadi, Kabupaten Grobogan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya