28 C
Semarang
Minggu, 10 Desember 2023

Meningkatkan Jumlah Vocabularies Siswa lewat Instagram di Masa Pandemi

Oleh : Anisa Fitriana, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Belajar bahasa Inggris adalah hal yang susah susah gampang untuk pelajar di Indonesia. Terutama bagaimana cara menambah perbendaharaan kata (vocabularies) atau cara pelafalan kosakata (pronounciaton). Rasa bosan di dalam kelas karena metode guru atau suasana kelas yang tidak kondusif adalah aspek-aspek yang mempengaruhi siswa untuk belajar bahasa Inggris. Apalagi di masa pandemi ini, sebagai guru kita di tuntut untuk memberikan materi yang membuat siswa merasa tertantang dan tentu saja semangat untuk mengerjakannya. Seperti kita ketahui anak-anak sudah belajar di rumah selama hampir 1 tahun dan waktu pembelajaran sangat tidak maksimal dan tidak efektif.

Sebelumnya kita bahas dulu apa itu vocabulary. Menurut Ahttps://www.sekolahbahasainggris.co.id/apa-itu-vocabulary-dalam-bahasa-inggris, disebutkan ada beberapa pengertian vocabularies yakni semua kata-kata dalam sebuah bahasa. Kata-kata yang diketahui oleh seseorang. Kata-kata yang digunakan dalam konteks tertentu.

Ada beberapa cara yang penulis lakukan untuk memaksimalkan penambahan vocabularies terhadap peserta didik dimana penulis masukan ke dalam metode pembelajaran.

Lewat video dari youtube, biasanya dari lagu, merangkum vocabularies yang baru mereka dapatkan dari apa yang mereka baca, atau yang paling update adalah lewat media sosial. Yang terakhir penulis lakukan adalah dengan menggunakan media sosial instagram.

Apa itu instagram, menurut https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram, Instagram (disingkat IG atau Insta) adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.

Di sini kita bisa melihat foto atau video yang sudah di upload oleh orang lain. Di era milenial seperti sekarang semua siswa pasti mempunya akun Instagram, dan mereka sangat sering sekali membuka dan berselancar atau istilahnya browsing di Instagram.

Untuk memaksimal siswa dalam bermedia sosial, penulis mempunyai ide untuk meminta siswa siswa mengikuti akun yang berisikan pembelajaran bahasa Inggris, untuk itu penulis merekomendasikan beberapa akun yang harus mereka follow atau ikut, ada banyak account IG yang berisikan pembelajaran bahasa Inggris, @hilmisaheri, @tutorvival, @englishvit yang bisa diikuti atau di-follow oleh murid.

Dari akun Instagram tersebut kita bisa melihat dan memetik banyak pembelajaran. Dari mulai pembelajaran tentang kosakata, struktur atau grammar, pronounciation. Untuk kali ini penulis hanya meminta siswa melaporkan hal-hal yang mereka dapatkan atau ilmu yang mereka petik yang menyangkut kosakata saja. Pemilik akun tersebut biasanya akan meng-up date ilmu seminggu 3 kali, tapi ada yang bahkan sehari sekali.

Dari sini penulis meminta untuk merangkum atau melaporkan minimal 8 postingan terbaru dari setiap akun yang penulis minta untuk mereka ikuti. Satu akun 3 postingan, mereka akan melaporkan dalam bentuk tulisan. Dari mulai kosakata-kosakatanya dan bagaimana kosakata tersebut digunakan. Dari laporan yang sudah siswa kerjakan, penulis meminta mereka untuk menghafalkan kosakata-kosakata tersebut. Dari pengalaman penulis, siswa akan mendapatkan setidaknya 20 kosakata baru per minggu. Tidak hanya kosakata yang akan mereka dapatkan. Tapi bagaimana cara pelafalan dari kosakata-kosakata tersebut dan penulis juga meminta siswa siswa menerapkan kosakatakosakata tersebut ke dalam kalimat yang mereka tentukan sendiri.

Metode ini tidak hanya penulis terapkan di masa pandemi seperti sekarang, tapi juga ketika pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Yang membedakan hanya bentuk pelaporannya. Di masa pandemi, siswa melaporkan secara tertulis dan ketika pembelajaran tatap muka, siswa melaporkan secara lisan (speaking activity).

Ketika penulis terapkan metode ini di pembelajaran tatap muka, sangat efektif. Karena selain menyenangkan dan cara mereka mendapatkan ilmu tersebut tidaklah membosankan, mereka juga mau tidak mau harus membuat laporan dan menghafalkan kosakata yang sudah mereka temukan. (ipa1/lis)

Guru SMA Negeri 1 Tuntang.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya