37 C
Semarang
Kamis, 28 September 2023

Kliping Embalase Memudahkan Belajar SBDP

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran jarak jauh di sekolah dasar membawa perubahan terhadap penentuan metode/model pembelajaran yang harus diterapkan oleh guru. Salah satunya dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBDP) di kelas VI. Biasanya pembelajaran SBDP di sekolah identik dengan kegiatan praktik untuk menghasilkan sebuah produk karya seni, baik seni rupa, seni musik maupun seni tari. Salah satu kompetensi dasar muatan SBDP di kelas VI adalah memahami reklame. Menurut Barata (1988: 210), reklame adalah kegiatan yang bertujuan memberikan informasi atau ide, barang atau jasa, dengan tujuan menarik perhatian khalayak umum tentang ide, barang atau jasa tersebut.

Dalam kompetensi dasar tersebut, siswa diharapkan memahami pengertian reklame, tujuan reklame serta jenis-jenis reklame yang meliputi poster, baliho, buklet, brosur, dan embalase. Hal ini membuat siswa kesulitan membedakan antara jenis reklame yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dikembangkan media kliping embalase agar siswa lebih mudah memahami salah satu jenis reklame tersebut. Embalase merupakan jenis reklame yang ditempatkan di dalam produk dapat berupa gambar yang tertempel dalam bungkus produk. Siswa terbiasa membeli makanan instan, atau jajanan yang bungkus produknya tertera gambar, tulisan dan warna yang menarik. Akan tetapi mereka belum mengetahui bahwa itu yang disebut dengan embalase. Bungkus-bungkus inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran SBDP dengan membuat kliping embalase.

Kliping adalah suatu kegiatan menggunting atau memotong bagian-bagian tertentu kemudian, potongan tersebut disusun pada suatu bidang seperti kertas, kartu, papan, kayu atau media yang lain. Dalam membuat kliping embalase ada beberapa langkah yang dilakukan. Guru mengirimkan langkah-langkah yang perlu dilakukan siswa melalui WA Group. Pertama, siswa mengumpulkan minimal 10 jenis bungkus produk yang ada di rumah seperti bungkus kopi, bungkus mi instan, bungkus snack, bungkus sabun, minuman dan yang lainnya. Kedua, bungkus yang terbuat dari plastik dicuci dengan air bersih agar tidak tersisa produk yang menempel pada bungkus. Ketiga, menjemur bungkus tersebut sampai kering. Keempat, memotong bungkus tersebut dengan ketentuan gambar, tulisan dan warna dalam kemasan produk masih terlihat dengan jelas. Kelima, menyiapkan lem dan kertas/kalender bekas sebagai media untuk menempel. Keenam, menempelkan hasil potongan bungkus produk ke dalam kertas yang sudah disediakan. Ketujuh, mengidentifikasi unsur-unsur yang ada dalam bungkus produk meliputi nama produk, gambar yang disajikan, kalimat menarik dan informasi produk kemudian dituliskan di sebelah bungkus produk yang telah ditempel. Terakhir, memberikan hiasan dan cover berisi identitas pembuat kliping.

Kliping embalase telah selesai dibuat. Kliping Embalase ini kemudian dipamerkan seperti pameran seni hasil karya melalui WA Grup. Masing-masing anak mengirim foto kliping embalase mereka kemudian menuliskan caption yang menarik. Kreativitas dan sportivitas mereka dikembangkan. Mereka bisa saling menilai hasil karya kliping embalase milik temannya.

Dengan praktik membuat kliping dari bahan-bahan yang biasa ditemui oleh siswa dan mengidentifikasi secara langsung unsur-unsur yang ada dalam embalase tersebut, siswa jadi mudah memahami konsep embalase dan ciri-cirinya. Mereka sudah tidak tertukar konsep lagi dengan jenis reklame yang lain. (lbs2/ton)

Guru Kelas VI SDN Plana Kab. Banyumas.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya