27.1 C
Semarang
Minggu, 10 Desember 2023

Metode Kooperatif Tipe STAD Tingkatkan Prestasi Belajar Siswa

Oleh : Kadir Kuswoyo S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MODEL pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran. Sebab dalam pembelajaran tersebut, ada interaksi antara guru dan siswa, antar siswa dengan siswa, serta suasana baru yang menggairahkan. Semua itu muncul melalui diskusi kelompok, bertanya jawab maupun menyampaikan informasi kepada sesama teman. Semua dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu pembelajaran yang bisa diterapkan menggunakan tipe STAD adalah pembelajaran Matematika. Sedangkan tujuan pembelajaran matematika di SD dapat dilihat di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan di SD. Yakni, agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menggunakan penalaran pada pola dan sifat, memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain, dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Selain itu, tujuan umumnya menekankan pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta memberikan tekanan pada keterampilan dalam penerapan matematika. Tujuan khusus matematika SD yaitu menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai latihan dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut, dan membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didasarkan pada alasan bahwa manusia sebagai makhluk individu yang berbeda satu sama lain sehingga konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan sesama (Nurhadi 2003:60).

Perencanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD disusun berdasarkan siklus yang tetap pada pengajarannya (Slavin, 2000:2). Pertama, yaitu Siklus Pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Adapun pengajaran dengan menggunakan pendekatan ini meliputi mengajar atau mempresentasikan pelajaran, belajar dalam tim. Dimana siswa bekerja di dalam tim mereka dengan menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk menuntaskan materi pelajaran. Selanjutnya adalah tes dimana siswa mengerjakan kuis atau tugas lain secara individual. Kedua, langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD Slavin (dalam Nur, 1998:24) menguraikan, membagi siswa menjadi beberapa kelompok, membuat LKS dan kuis. Pada saat menjelaskan STAD kepada siswa, guru membacakan tugas-tugas yang harus dikerjakan tim/kelompok. Pada saat memberikan kuis-kuis atau bentuk evaluasi dan diberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan tes yang akan dikerjakan, Pengakuan kepada prestasi tim, setelah selesai mengerjakan kuis dengan menelaah dan menghitung poin untuk siswa dan menghitung skor untuk tim.

Terbukti pembelajaran matematika mengenai materi menjumlahkan dan mengurangkan berbagai pecahan dengan menggunakan metode Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa. Hasil yang diperoleh dari jumlah 31 siswa, seluruh siswa dapat memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah memahami cara membandingkan pecahan, sejalan dengan penjelasan dan prediksi (Herawati, 1994:94) bahwa dalam pembelajaran matematika utamanya pada jenjang SD sangat diperlukan suatu teknik yang tepat agar konsep matematika yang diajarkan dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Salah satu teknik yang digunakan adalah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk menjelaskan suatu konsep khususnya dalam membandingkan pecahan. (pg2/ida)

Guru SDN 02 Jrakah, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya