30 C
Semarang
Kamis, 30 November 2023

Apersepsi Menggugah Siswa saat Pandemi

Oleh : Solechul Hadi, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Apersepsi merupakan kegiatan yang dilakukan saat akan memulai kegiatan pembelajaran. Sebelum dimulai kegiatan pembelajaran, guru melakukan perencanaan pembelajaran terlebih dahulu. Tahapan dalam perencanaan kegiatan pembelajaran itu adalah pendahuluan, inti, dan penutup. Bagian pendahuluan merupakan bagian awal guru melakukan pendekatan dengan siswa yakni dengan melakukan apersepsi. Meskipun hanya 5-10 menit guru berusaha menggugah selera belajar siswa. Selain untuk untuk mengingatkan kembali terhadap pelajaran yang telah lalu kegiatan apersepsi ini bertujuan untuk meningkatkan semangat belajar siswa mengikuti pelajaran berikutnya.

Umumnya kegiatan apersepsi lebih mudah dilakukan saat pembelajaran secara langsung atau tatap muka. Namun dalam situasi pandemi seperti saat ini, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Untuk memotivasi semangat belajar siswa, kegiatan apersepsi mungkin sebagai alternatif pilihan yang jitu di awal pembelajaran. Apersepsi sebagai kesan pertama yang menggoda siswa. Memicu semangat kesiapan siswa untuk belajar yang menyenangkan. Tidak lagi memaksa belajar tapi dia sudah mau belajar.

Dalam hal ini, apabila apersepsi disajikan secara menarik hingga membuat siswa mampu menghubungkan materi ajar dengan pengetahuan siswa mengenai kehidupan nyata, sehingga diharapkan dapat membentuk suasana psikologis yang menyenangkan.

Kegiatan apersepsi ini memiliki nilai pembelajaran yang lebih dan informatif, karena apersepsi ini bisa disisipi dengan cerita motivasi, sekilas info ataupun berita kondisi aktual yang berhubungan dengan kompetensi dasar yang akan disampaikan. Sampai di sini fungsi guru bukan lagi hanya sebagai pengajar, tapi juga sebagai pendidik. Memberikan inspirasi cerita moral yang membangkitkan motivasi dan inspirasi dalam belajar, menyikapi kondisi aktual dan mengambil sikap dan jenis kegiatan lainnya yang membangkitkan semangat belajar siswanya.

Ada beberapa kegiatan apersepsi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran secara daring. Lima menit yang menakjubkan ini penulis aplikasikan pada mata pelajaran bahasa Jawa. Memulai pelajaran dengan memberikan perhatian lebih kepada siswa yang kurang tertib dengan cara menanyakan keadaan. Bagaimana kabarnya saat itu, dan atau kedua guru memberikan kata-kata mutiara dengan bahasa Jawa (wisdom van Java) via zoom chat atau Whatsapp grup.

Kemudian siswa tersebut merespon dengan menebak makna kalimat yang terkandung didalamnya, dan atau dengan menayangkan video motivasi via YouTube, siswa menggali hikmah dengan merespon secara lisan/tulisan di Whatsapp grup. Kemudian di akhir pembelajaran guru menutupnya dengan meminta siswa menuliskan harapan yang ingin diwujudkan hari ini sesuai kompetensi yang diajarkan. Banyak siswa tertarik dengan apersepsi yang disajikan di kelas daring.

Respon mereka sangat baik. Mereka tepacu untuk mengikuti pembelajaran dan meminta pengulangan pada bagian apersepsi. Contoh apersepsi tersebut hanya sebagian kecil, masih banyak ide-ide kreatif yang dapat digunakan para guru untuk menyajikan apersepsi yang lebih menarik. Apersepsi yang dilakukan di kelas daring, tidak selalu menggunakan alat digital (digital tools), tetapi dapat pula tanpa alat digital misalnya hanya melalui grup WhatsApp secara langsung. Walaupun bukan satu-satunya hal yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa, namun kegiatan apersepsi ini sangat penting dilakukan. Agar terjalin hubungan yang interaktif dan komunikatif dengan siswa saat melakukan pembelajaran, baik pembelajaran daring maupun luring. Selain apersepsi, kegiatan inti dan penutup pun harus tetap diperhatikan agar terdapat keseimbangan dalam melakukan pembelajaran.

Ketika tahapan pembelajaran dilakukan sesuai perencanaan yang matang, tidak menutup kemungkinan peningkatan semangat belajar siswa pun semakin meningkat. Dari pengalaman yang dilakukan penulis dalam pembelajaran bahasa Jawa dengan 5-10 menit apersepsi yang menarik, materi terserap dengan baik dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi siswa. (kb4/lis)

Guru Bahasa Jawa SMA Negeri 2 Mranggen


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya