RADARSEMARANG.COM, BAHASA Inggris di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) diajarkan sejak kelas VII. Jadi harapannya selama tiga tahun bersekolah, siswa mampu menguasai empat keterampilan berbahasa Inggris.
Menurut Tarigan (2013:1) keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu, 1) keterampilan menyimak (listening skills), 2) keterampilan berbicara (speaking skill), 3) keterampilan membaca (reading skill), dan 4) keterampilan menulis (writing skill). Menyimak dan membaca adalah kemampuan reseptif (menerima pengertian) karena seseorang tidak perlu memproduksi bahasa. Keterampilan ini biasa disebut keterampilan pasif. Sebaliknya, keterampilan yang produktif adalah berbicara dan menulis karena seseorang memproduksi bahasa. Dua keterampilan ini disebut sebagai keterampilan aktif.
Dalam kurikulum kelas IX diajarkan materi teks naratif. Menurut Cambridge Dictionary, teks naratif adalah cerita non fiksi yang bisa berbentuk dongeng, mitos, cerita rakyat, cerita binatang, dan lain sebagainya. Terkadang siswa mengalami kesulitan untuk memahami teks tersebut karena umumnya panjang dan berisi sebuah cerita. Dari empati tersebut, guru menemukan masalah–masalah yang dihadapi siswa sehingga berusaha mencari solusi agar siswa lebih nyaman dan bersemangat untuk mempelajari teks naratif tanpa beban dan mengetahui manfaat mempelajarinya secara sadar diri. Penulis menemukan ide mengajarkan teks naratif kepada siswa melalui film animasi. Film merupakan karya seni audio-visual yang berfungsi menyampaikan pesan kepada masarakat umum melalui media cerita. Film juga sebagai media edukasi, informasi, dan persuasi.
Melalui film animasi, banyak pilihan untuk mengajarkan materi teks naratif. Selain itu, penulis optimistis, siswa menikmati dalam mempelajarinya tanpa merasa bosan karena usia remaja gemar sekali menonton film.
Prambudi (2013) mengatakan bahwa cara belajar yang paling efektif adalah menyimak film secara serius. Dengan cara seperti itu, penguasaan pronunciation atau pengucapan kosakata akan mudah dipahami. Tahap-tahap yang dapat dilakukan di antaranya, pertama, sebelum menayangkan film, siswa diberi beberapa pertanyaan seputar film tersebut untuk nantinya dijawab. Kedua, film ditayangkan beberapa kali, untuk penayangan awal dengan subtitle bahasa Indonesia siswa diminta hanya untuk menyimak dan fokus menonton film dahulu tanpa menulis apapun. Penayangan kedua dengan subtitle bahasa Inggris dan terakhir tanpa subtitle. Sambil mengamati tayangan, siswa mencatat kosakata sulit dan kalimat percakapan yang menarik menurut mereka. Tak lupa setelah selesai mereka diberi waktu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, mendiskusikan serta mempresentasikan hasilnya.
Melalui media film ini, siswa bisa menceritakan kembali teks naratif menurut bahasa mereka. Selain menambah perbendaharaan kosakata, kemampuan mendengarkan dari native speakernya pun meningkat. Siswa dilatih mentalnya untuk lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya tentang film tersebut sehingga kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris pun meningkat. Yang tidak kalah penting, setiap pembelajaran teks naratif, siswa bisa mengambil hikmah atau pesan moral dalam setiap film yang mereka tonton. (*/ida)
Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Pemalang